Part
IV(End)
“Aishhh
memangnya ada apa sebenarnya? Kenapa sungjae dan ilhoon bicara seperti itu?
Aigo jeongmal mollayo!!!”
***
Selesai beres – beres barang bawaannya
hyerin terlihat bersantai di teras kamarnya memandang lepas ke pantai busan
menikmati angin pantai. Hyerin mengambil handphonenya lalu sibuk menggambar
sesuatu dilayar handphonenya, sambil tersenyum kesenangan. Tiba – tiba saja
terdengar suara pintu di ketuk berkali – kali, hyerin langsung meletakkan handphonenya
bergegas kearah pintu dengan cepat langsung membukakan pintu. Ternyata minhyuk
sedang berdiri di depan pintu sambil tersenyum pada hyerin.
“Eottae?? Haembokkae?” tanya minhyuk
“Ooo ye. Waeyo oppa?” balas hyerin sambil
membiarkan minhyuk masuk ke kamarnya.
“Kita makan malam dulu yok. Baru setelah itu
kita akan kepantai. Eottokkae?”
“Geuraeyo… kajja,,,” ajak hyerin dengan
senang
Minhyuk membalas hyerin dengan hanya
tersenyum, senang mendengar jawaban hyerin llau mengikuti hyerin keluar kamar.
Sewaktu minhyuk berdiri dari sofa tanpa sengaja minhyuk menyenggol sesuatu.
Sontak minhyuk melihatnya, ternyata handphone hyerin, minhyuk mengambilnya
karena merasa hyerin lupa membawanya. Tetapi saat minhyuk mengambilnya minhyuk
melihat layar handphone hyerin masih aktif, minhyuk melihat ada sebuah seketsa
yang ternyata seketsanya dirinya saat dimobil siang tadi terlihat minhyuk
tersenyum dalam sketsa itu. Saat melihat itu minhyuk tersenyum bahagia semakin
yakin dengan hatinya.
“Hyerin ah…” panggil minhyuk
“Ne oppa. Waeyo??”
“Apa kau tidak merasa meninggalkan sesuatu?”
“Mwoayo? Memangnya ada benda yang terjatuh
atau bagaimana yang aku buat oppa?” tanya hyerin yang masih bingung
“Aninde.. kajja mogaba.. thang nim hyung
sudah lama menunggu kita, palli!!” ajak minhyuk menarik tangan hyerin
Hyerin yang melihat minhyuk menarik tanganya
begitu saja merasa sedikit terkejut. Karena baru kali ini minhyuk dengan
gambling menarik tangannya, seolah hal itu sudah biasa bagi mereka berdua.
“Aaa wasso? Kita pesan makanan sekarang ya?”
tawar thnag nim manajer
“Ne,, hyerin ah kau mau makan apa?” tanya
minhyuk tanpa melepas tangan hyerin
Saat minhyuk bertanya hyerin mau pesan apa
hyerin masih terdiam karena merasa minhyuk masi memegang tanganya bahkan di
depan umum. Thang nim manajer yang melihat hyerin terbengong sengaja
mengibaskan buku menu kea rah hyerin, sontak saja hyerin terkejut.
“Ya hyerin ah, waeyo? Apa yang membuatmu
terbengong seperti orang kebingungan?” tanya thang nim manajer
“ahh kapjagiya!!! Oppa… aigo jijja” desah hyerin
pada thang nim manajer
“Kau ini sedang melamunkan apa hyerin ah”
“Thang nim oppa!! Oppso, arra. Nan jeongmal
kapjagiya”
“Arra,, aku mau pesan makanan kita. Kau itu
terlalu lama memesan. Keburu makanan sudah habis semua” ujar thang nim manajer
pergi ke meja kasir meninggalkan minhyuk dan hyerin di meja mereka
“Hyerin ah, waeyo?? Anhaembokka?” tanya
minhyuk melihat hyerin sambil tetap memengan tangan hyerin
“Oppa,,, igoneun mwo?” sela hyerin mencoba
melepaskan pegangan minhyuk meski pun dia senang minhyuk memperlakukannya
begitu tapi hyerin tidak ingin umum melihat hal itu
Minhyuk yang menyadari apa yang dimaksud
hyerin langsung menimpali hyerin sambil tersenyum “Ahh gwaencana…”
“Jeongmal gwaencana? Thang nim oppa
eottkhae?? Oppa nan ani..”
Dengan cepat minhyuk menyela hyerin “Thang
nim hyung sudah tahu, jadi semua gwaenchana,, arraso?”
“Ommo jinjjayo?”
“Ne, hyerin ah jinjja” jawab thang nim
manajer sambil membawa pesanan mereka
“aigo mwo… uri jeongmal chingudeul. Jijja
oppa, ne oppa” ujar hyerin pada minhyuk berusaha menutupinya
“Hmmm ” ujar minhyuk tidak acuh
Setelah selesai makan malam minhyuk mengajak
hyerin jalan – jalan ke pantai busan menikmati suasana malam pantai busan.
Hyerin sangat menikmatinya, tiba – tiba saja minhyuk memeluknya dari arah belakang.
Hyerin yang tersadar kalau minhyuk memeluknya terkejut akan hal itu.
“Oppa…” ujar hyerin
“Hyerin ah biarkan saja tetap seperti ini”
Mendengar jawaban minhyuk hyerin hanya diam
dan membiarkan minhyuk tetap memeluknya dari belakang. Beberapa lama kemudian
minhyuk melonggarkan pelukkan pada hyerin, memutar tubuh hyerin mengadap
dirinya dan minhyuk dengan hyerin sudah berdiri saling berhadapan. Minhyuk
kemudian menggengam ke dua tangan hyerin.
“Hyerin ah, nan joha… saranghae” ujar
minhyuk sambil menatap wajah hyerin. Mendengar hal itu hyerin terkejut karena
tak menyangka minhyuk secepat itu mengatakan perasaan cintanya.
“Oppa gomawa atas semua senyummu selama itu.
Natto saranghae…”
“Jijjayo?? Neo johahaeyo??” tanya minhyuk
mencoba menyakinkan dirinya
“Oppa harusnya aku yang bilang begitu.
Gomawo oppa udah mencintaiku”
“Natto hyerin ah…”
Lalu minhyuk msedikit mencondongkan tubuhnya
kemudian menarik pinggang hyerin, bibir minhyuk dan hyerin sudah saling
menempel. Minhyuk mencium hyerin dengan lembut dan penuh cinta. Hyerin mencoba
menyembunyikan wajahnya yang memerah malu karena ciuman minhyuk padanya.
“Oppa apa hal ini tidak apa – apa dengan
member lain?”
“Aniyo… gwaenchanayo. Hyerin ah bagaimana
kalau kita sedikit lebih lama disini?”
“Ya oppa aniyo. Kita disini hanya dua hari.
Aku masih harus kuliah dan menyelesaikan pekerjaanku. Apa oppa lupa kalau
kalian akan ada councert beberapa bulan kedepan?” ujar hyerin pajang lebar
“Chagiya… kenapa kau jadi sedikit lebih
cerewet dari biasanya padaku? Biasanya kau akan hanya seperti ini pada
dongsaeng di member BTOB kenapa padaku juga begitu. Apa karena kau sekarang
sudah jadi pacarku?” ujar minhyuk menarik hyerin kepelukannya.
“Oppa….” tiba – tiba kata – kata hyerin
terhenti saat mendengar ada panggilan di handphonenya.
“Nugu?” tanya minhyuk saat hyerin
memperhatikan layar handphonenya sedikit kaget
“Ilhoon,,, igo eottea oppa?”
“sudah angkat saja, gwaencana…”
“Ooo ilhoon ah.mwoayo?”
“Noona eottae? Apa semua lancar – lancar
saja? Minhyuk hyung eottae? Apa kalian sedang bersama?” tanya ilhoon bertubi –
tubi
“Ooo minhyuk oppa yogindae. Mwoseum seoryah?
Ya ilhoon ah apa kau tahu akan terjadi sesuatu disini antara aku dengan minhyuk
oppa?” tanya hyerin mencoba memastikan kalau dia dan minhyuk liburan ke busan
bukanlah sebuah rencana
“Ooo ne noona. Haembokhae?”
“Ilhoon ah bisa kita bicara nanti saja,
noona janji akan menceritakannya apa pun yang terjadi disini padamu, arraji?”
Sebelum hyerin menutup telphonnya minhyuk
langsung menarik handphone hyerin. “Ya ilhoon ah mwo? Neo gumgumae?” tanya
minhyuk
“Ah minhyuk hyung!!! Jeongmal kapchagiya.
Aku hanya ingin tahu saja apa hyerin noona baik – baik saja”
“Aishhh alasanmu tidak masuk akal sama
sekali. Sudah katakan saja apa yang ingin kau tahu”
“Hyung!!!! Hyerin noona eodiga???!!!” teriak
sungjae
“Ya sungjae ah. Kaliah ini apa kalian sedang
minum sampai – smapai kalian berdua seberisik ini”
“Hyung apa kau sudah mengatakannya? Kami dari
tadi menunggu berita darimu hyung begitu juga dengan hyerin noona. Tapi kalian
tidak member kabar sama sekali”
“Ooo geurrae… Kami sudah perpacaran baru
saja. Apa itu yang ingin kalian dengar?”
“Ooo daebahk!!! Jinjjayo hyung?” teriah
ilhoon dan sungjae kegirangan
“Ne. kalau beitu udah dulu, kami sedang
tidak ingin diganggu. Kita akan merayakannya setelah kami kembali dari sini,
arrajhi? annyeong” ujar minhyuk langsung memutuskan telphon tanpa menunggu
jawaban dari dongsaeng – dongsaengnya itu.
“Oppa kenapa kau biraca begitu. Kenapa tidak
menunggu kita balik ke seoul saja”
“Aniyo. Aku hanya ingin bilang pada mereka
kalau aku sedang bersama yeoja chingu ku dan aku sedang menikmati liburan kami”
jawab minhyuk sambil memeluk hyerin dengan sangat bahagia. Hyerin hanya diam
saja mendengar kata – kata minhyuk sambil membenamkan wajahnya kedlam pelukan
minhyuk. Hyerin merasa dirinya lebih semangat dari sebelumnya, karena hyerin
yeoja yang akhirnya menjadi pemilik senyum dan hati minhyuk, namja yang selalu
dicintainya sejak kepulangannya ke taehaminghuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar