[Clik It]

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Selasa, 10 September 2013

New Fanfiction

Judul Baru Fanfiction : The distinction of being the limit of everything (JUST WAIT) the writing process

Video Fanfiction Story

Kamis, 30 Mei 2013

Hurt Heart



Hurt Love
Tittle       : Hurt love
Cast          : Kevin (Ze:A) – Hyungsik (Ze:A) – Kim Min Ah (oc) – Eunji (Apink) – Siwan (Ze:A)
Length      : Oneshoot
Author      : Jaewon Park

“Oppa eodiga?” tanya Min ah
“Min ah Waeyo? Oppa sedang bersiap – siap pergi latihan football” jawab namja diseberang telphon Min ah
“Ahh geuraeso… annyong oppa” balas Min ah sedikit lemas lalu memutus pembiraannya dengan namja itu
“Eottae? Apa Kevin oppa bisa pergi nonton?” tanya euji sahabat Min ah penasaran
“Hmmm aniya.. Kevin oppa ada jadwal latihan sepak bola hari ini. Jadi dia tidak bisa nonton bareng hari ini”
“Aishhh namja chingu macam apa dia itu. Masa’ kamu mau jalan sama dia susah sekali, apa kau tidak curiga kenapa berapa bulan ini dia sepertinya menghindar untuk bertemu kamu”
“Molla Eunjiah… ya sudahlah kita pulang saja yok. Nanti ketemu di depan bioskop aja ya” jawab Min ah yang berusaha menutupi rasa sedihnya karena dia sendiri menyadari kalau dia sangat susah untuk ketemu Kevin
“Gwaenchana… kalau kita bertiga saja yang pergi nonton, kan sayang sekali tiket satunya. Atau apa perlu aku batalkan saja dengan Siwan oppa biar kita berdua saja yang pergi nonton” ucap Eunji panjang lebar mencoba mengerti perasaan sahabatnya saat itu
“Ani, nan gwaenchana, jinjja gwaenchana. Lagian yang usul untuk nontonkan Siwan oppa aku jadi gak enak nanti kalau kita sampe membatalkan juga dengan Siwan oppa. Ya udahlah, sampai ketemu nanti sore busnya sudah datang aku duluan ya. Annyong!!!!!” seru Min ah langsung naik bus meninggalkan Eunji yang masih terpatung kebingungan harus bagaimana.

Min Ah POV
Aku sandarkan kepalaku kekaca jendela Bus “Oppa apa kau sesibuk itu? Sampai susah sekali rasanya untuk punya waktu bersamamu”. Aku semakin bingung dengan sikap Kevin oppa beberapa bulan ini, aku semakin bingung mengingat ucapan Eunji kalau Kevin oppa apa benar – benar sibuk atau hanya alasan saja. Aku selalu meyakinkan hatiku kalau Kevin oppa tidak pernah berbohong padaku.

Author POV
Tiba – tiba Bus berhenti disebuah halte terlihat naik seorang namja, namja itu sedikit terkaget saat melihat bangku belakang paling sudut duduk seseorang sepertinya dikenalnya. Namja itu langsung menuju bangku paling belakang dan duduk dismaping yeoja itu. Kehadirannya sama sekali tidak disadari Min ah, jelas Min ah masih bergelut dengan semua pemikirannya saat itu. Namja itu pelan – pelan memasang earphone ke telingan Min ah.
“Ooo Hyungsik oppa, jeongmal kapchagia” ucap Min ah menyadari namja disampingnya dengan sedikit terkaget
“Wae? Ani haembeokkae? Kenapa kamu melamun, sampai – sampai tidak menyadari aku duduk disampingmu” tanya Hyungsik
“Ahh oppsoyo oppa. Ngomong – ngomong oppa baru pulang sekolah atau bagaimana? Kenapa sepertinya lama sekali baru pulang?” tanya Min ah mengalihkan pembicaraan karena kalau tidak Hyungsik akan semakin menanyain dirinya. Mungkin itu karena dia sudah kenal Hyungsik sejak dia masih duduk di sekolah dasar, ditambah lagi hyungsik juga cukup dekat dengannya dan juga sahabat dari namja chingunya
“Ahhh ye, tadi aku ada sedikit kelas tambahan untuk beberapa mata pelajaran untuk persiapan masuk universitas nanti”
“Oooo jeongmalyo? Sepertinya oppa sangat senang sekali karena sebentar lagi bakal menjadi seorang mahasiswa”
“Jinjjayo? Apa begitu jelas diwajahku? Seperti jelasnya wajahmu yang kelihatannya lagi sedih” jawab Hyungsik melihat Min ah
“Oppa ani,, jinjja Eoppsoyo,,,,” tiba – tiba pembicaraan Hyungsik dan Min ah terhenti karena bunyi Hp Hyungsik
“Ne, yoboseyo”
“Oppa neo eodiyo?”
“Wae? Ada masalah kedengarannya serius sekali caramu bertanya?”
“Oppa bisa tidak ikut nonton hari ini?”
“Memangnya ada apa kenapa aku harus ikut?”
“Aniyo oppa igo sangat penting sekali, demi Min ah,,, ne oppa jaebalyo!!!”
Mendengar nama Min ah disebut Hyungsik lalu menoleh kearah Min ah yang terlihat asyik dengan ipod miliknya
“Ya eunjiah ada apa kan ada siwan yang bisa menemani kalian, aku banyak tugas Eunjiah” ujar Hyungsik sedikit berbisik
“Ya!!! Jinjja nappun namja!!! Oppa kau kan sangat dekat dengan Min ah, kami rencananya mau nonton berempat dengan Kevin Oppa, tapi Kevin oppa tidak bisa katanya dia ada latihan sepak bola sore ini, aku gak tega lihat Min ah kecewa. Kan kalau ada oppa setidaknya dia sedikit terhibur arrachi?”
“Hmmm arraso, aku sedang dengan Min ah bus ini. Nanti kau smskan saja nonton dibioskop mana, kita ketemu disana aja aku tahu harus bagaimana. Jadi kau tenang saja, oya satu lagi pelankan suaramu kalau kau menelpon ku”
“Oppa kenapa bisa satu Bus dengan Min ah”
“kebetulan saja tadi, ya udalah annyong” jawab Hyungsik mematikan Hpnya
“Oppa siapa memangnya kenapa sampe kesal begitu”
“ani, chingu,,,,”
Tidak terasa Hyungsik dan Min ah sudah sampai dihalte daerah rumah mereka. Hyungsik menawarkan untuk mengantar Min ah sampai keruma
“Tidak usah oppa. Annyong,,,”
***
Author POV
Terlihat orang – orang lalu lalang disekitar bioskob, Eunji dan Siwan sibuk lihat kesana – kemari mencari seseorang yang kelihatannya belum datang sampai waktu yang mereka sepakati untuk ketemu di sekitar bioskob. Eunji bolak – balik menelphon seseorang yang ntah dimana sekarang sampai seseorang itu belum juga tiba di depan bioskob.
Sedangkan Min ah sibuk dengan pikirannya di sudut bangku paling belakang bus yang merupakan tempat favorit Min ah setiap dia naik bus. Entah apa yang membuatnya sampai tidak bisa mengendalikan pikirannya samapai – sampai dia tidak menyadari kalau Hpnya sejak tadi berdering berklai – kali. Saat Min ah sudah tiba di halte dekat bioskob diabaru menyadari kalau hpnya bordering.
“Oo Eunjiah, waeyo?” tanya Min ah meraa tidak salah
“Ya eodiga?!! Palli wasso!!! Kenapa tidak angkat telphon dari tadi aku menelponmu sampai aku hampir gila” celoteh Eunji kesal dengan nada bicara Min ah seperti tidak melakukan kesalahan apapun
“Ya aku disini kenapa kau masih teriak – teriak diHp” ujar Min ah menepuk bahu Eunji dari belakang
“Min ah kenapa lama sekali. Kami piker kau tidak datang” ucap Siwan terlihat sedikit kesal
“Ahh mian Siwan Oppa, mian eunjiah better chingu”
“Ya jughullae? Kau membuatku kesal tahu tidak!!!” teriak Eunji memukul lengan Min ah
Tiba – tiba saja Hyungsik sudah ada didekat mereka “Ooo Hyungsik oppa kenapa ada disini? Apa oppa juga mau nonton” tanya Min ah kaget melihat Hyungsik ada disekitar bioskob
“Ne kita akan nonton bareng. Siwan dan Eunji yang ajak tadi. Yah aku terima saja kebetulan aku tidak sedang sibuk” jawab hyungsik mencoba menjelaskan pada Min ah
“Ne Min ah, aku tadi menelpon Hyungsik oppa untuk nonton bareng kita kebetulan ada tiket yang sisah, kan sayang. Gwaenchanayo??”
“Tidak apa – apa sih kalau gitu kita makin rame” jawab Min ah senyum kea rah Hyungsik
***
Author POV
Selesai nonton Hyungsik berencana mengajak Min ah jalan – jalan sebentar dan hanya mereka berdua, entah Eunji dan Siwan memahami hal itu tanpa harus dibilang Hyungsik. Tiba – tiba saja Siwan mengajak Eunji ke toko buku dan Eunji langsung mengiyakan ajakan Siwan.
“Min ah… Hyungsik oppa kalian berjalan berdua saja ya. Aku dan Siwan oppa mau ke toko buku. Min ah Gweanchana??”
“Ne arraso… ya palli kaikae”
“Ya Eunji ah,,, kau tidak perlu khawatir dengan Min ah, dia aman dengan ku. Kalian pergi saja, annyong” ucap Hyungsik lalu menarik tangan Min ah meninggalkan Eunji dan Siwan yang tertawa melihat tinggah Hyungsik
Min Ah POV
“Aigo,,, igoneun mwoayo? Ya wae aku merasa nyaman didekat Hyungsik oppa? Apa karena aku Hyungsik oppa sering klai ada waktu buatku? Ahhhh jinjjayo igo mwusun!!!!!”
“Min ahya… gwaenchanayo?? Kau sedang memikirkan apa? Kenapa dari tadi diam saja? Apa kau ingin langsung pulang?” tanya Hyungsik
“Aniyo oppa,,, nan jeongmal gwaenchana, jinjjayo” jawab Min ah sambil senyum ke arah Hyungsik
“Aaa geuraeyo… dangsini nan haembokha”
Author POV
Min ah terlihat senang saat berjalan – jalan dengan Hyungsik. Hal itu jelas terlihat saat Min ah tertawa dengan semua yang dilakukannya dengan Hyungsik mulai mampir di penjual kue ikan, makan jajanan pinggir jalan kota seoul.
Tapi hal itu tiba – tiba terhenti sewaktu Min ah melihat Kevin berpegangan tangan dengan seorang yeoja dan terlihat sangat mesra seperti seorang pacaran. Dan Kevin tidak terlihat seperti dari lahitan sepak bola, Kevin terlihat fress dan rapi. Mereka seperti baru berkencan layaknya sepasang kekasih.
“Kevin oppa??!! Aniyo… igo jeongmalyo?? Yeoja nugunde?”ucap Min ah sesak sampai tidak menyadari makanan yang sedang dipegangnya terjatuh
“Min ahya, neo waeyo? Kenapa makananmu sampai jatuh. Aish kau ini masih saja ceroboh seperti,,,,,” tiba – tiba kalimat Hyungsik terhenti saat melihat apa yang sedaritadi diperhatikan Min ah
“Min ahya bukannya itu Kevin? Apa kau mengenal yeoja yang bersamanya?”
Tanpa menjawab Hyungsik, Min ah langsung berjalan cepat kearah Kevin. Melihat Min ah yang hampir berlari Hyungsik mencoba mencegahnya, tapi dia terlambat karena Min ah sudah berdiri tepat di depan Kevin dan yeoja itu.
“Oppa dangsinan nugu? Kenapa oppa ada disini? Bukannya oppa bilang kalau oppa sedang latihan sepak bola?”
Kevin kaget setengah mati tidak menyangka kalau dia akan bertemu dengan Min ah dalam keadaan seperti itu malam itu “Min ahya, oppa bisa menjelaskannya padamu. Dengarkan oppa dulu dia….”
Kevin terdiam saat melihat Hyungsik juga bersama Min ah “Hyungsik ah kau sedang apa disini dengan Min ah? Apa kau berkencan dengannya?”
“Ya sakkiya!!! Neo michisso??? Kau sedang apa? Bukannya kau bilang alasanmu tidak bisa menemani Min ah karena harus latihan sepak bola?” ucap Hyungsik sedikit membentak Kevin yang mencurigai dia berkencan dengan Min ah
“Oppa jaebal,,, dangsini nuguya?” tanya Min ah mulai menangis yeoja yang bersama Kevin hanya diam melihat kejadian itu, bingung harus bagaimana
“Min ahya. Oppa mianeyo,,, oppa akan jelaskan padamu semuanya. Oppa antar kau pulang dna kita bicarakan hal ini baik - baik”
Tiba – tiba saja Hyungsik sudah melayangkan tinjunya ke wajah Kevin “Ya sakkiya!!! Neo jeongmal syippal!!! Apa kau memikirkan perasaan Min ah? Apa kau piker dia butah melihatmu perpegangan tangan sangat mesra masih kau bilang bicara baik – baik, menjelaskan apa lagi kau sekarang?” bentak Hyungsik mulai marah
“Ya jadi maksudmu kau itu apa sekarang? Kau jalan dengan pacar temanmu sendiri, kau itu dinamakan apa?” balas Kevin tidak mau kalah membentak Hyungsik
“Harusnya kau tahu kenapa aku menemaninya malam ini. Apa kau ingat kalau kau ada janji nonton dengannya? Tapi kau membatalkannya, Eunji dan Siwan yang memintaku ikut nonton karena kau tidak bisa datang karena kau bilang latihan”
Min ah semakin menangis melihat perdebatan kedua namja yang bersahabat baik itu “Jeabal!!! Hajima!!!!! Jeabal!!!!!!!” teriak Min ah
Hyungsik terdiam mendengar teriakan Min ah lalu melepaskan tanganya dari Kevin, sedangkan Kevin berusaha bicara dengan Min ah “Oppa Jaebal, nan neomu Heundiro,,,, aku piker kita lebih baik putus aja. Lagian belakangan ini aku benar – benar lelah selalu menunggumu”
Yeoja yang datang bersama Kevin mendekati Min ah serasa bicara “Nan jeongmal mianeyo… mian karena aku sudah membuatmu terluka” tanpa biacara sekata pun Min ah berlalu dari kekacauan itu sambil menangis begitu memilukan. Hyungsik mengikuti Min ah dari belakang terus mengikuti Min ah sampai tiba – tiba Min ah hampir jatuh, dengan cepat Hyungsik menangkap tubuh Min ah lalu memeluk Min ah dengan erat.
“Oppa nan neomu appaso,,,,!!!!” isak Min ah dipelukan Hyungsik berkali
“Min ahya,,, mianeyo. Oppa tidak bisa membantu apa – apa untukmu, sampai kau harus terluka seperti ini” ucap Hyungsik tetap memeluk Min ah
“Aniyo oppa, oppa sudah melakukan yang terbaik untukku, oppa selalu ada buatku, oppa selalu mengulurkan tangan oppa buatku. Oppa sudah melakukan lebih buatku oppa. Gomawo oppa, nan jeongmal babo igonde molla….”
Lalu Hyungsik melepaskan pelukannya “Min ahya, oppa selalu ada buat kamu selama kamu membutuhkan oppa, karena oppa jeongmal johayo…”
“Oppa mwoayo??” ucap Min ah mencoba meminta penjelasan Hyungsik
“Ye nan jeongmal johayo, dari dulu aku selalu menyukaimu dan aku lakukan apapun asal kau bahagia termasuk mengorbankan perasaanku membiarkan kau pacaran dengan sahabatku sendiri” ujar Hyungsik sambil menatap Min ah
“Oppa bisa kau memberiku waktu memikirkan semua ucapanmu tadi??”
“Ne nan arrayo,,, jigeum uri jibega” ucap Hyungsik sambil merangkul Min ah
“Hmm gomawo oppa selalu mengijinkanku bersandar pada dirimu”
Hyungsik POV
Min ahya… kau tidak perlu berterima kasih begitu, karena aku akan selaku melakukan itu buatmu selalu entah kau itu kau minta atau tidak.
***
Min Ah POV
Nan jeongmal babo,,, jeongmak babo saram karena aku tidak bisa menyadari cintamu yang bnear – benar tulus buatku selama ini. Bahkan kau mengorbankan cintamu untuk kebahagian semu yang selalu aku jaga, aku cintai setulus hatiku yang akhirnya mengkhianatiku. Aku sangat berterimakasih karena kau masih mencintaiku dengan tulus sepenuh hatimu dan tidah berkurang sedikitpun sampai sekarang sampai kau meyadari kehadiranmu disetiap langkahku dan merasakan cintamu disetiap lembar hari yang kumiliki. Gomawo Hyungsik Oppa, saranghae
--- End---





Minggu, 19 Mei 2013

Your Smile




Part IV(End)

Aishhh memangnya ada apa sebenarnya? Kenapa sungjae dan ilhoon bicara seperti itu? Aigo jeongmal mollayo!!!
***
Selesai beres – beres barang bawaannya hyerin terlihat bersantai di teras kamarnya memandang lepas ke pantai busan menikmati angin pantai. Hyerin mengambil handphonenya lalu sibuk menggambar sesuatu dilayar handphonenya, sambil tersenyum kesenangan. Tiba – tiba saja terdengar suara pintu di ketuk berkali – kali, hyerin langsung meletakkan handphonenya bergegas kearah pintu dengan cepat langsung membukakan pintu. Ternyata minhyuk sedang berdiri di depan pintu sambil tersenyum pada hyerin.
“Eottae?? Haembokkae?” tanya minhyuk
“Ooo ye. Waeyo oppa?” balas hyerin sambil membiarkan minhyuk masuk ke kamarnya.
“Kita makan malam dulu yok. Baru setelah itu kita akan kepantai. Eottokkae?”
“Geuraeyo… kajja,,,” ajak hyerin dengan senang
Minhyuk membalas hyerin dengan hanya tersenyum, senang mendengar jawaban hyerin llau mengikuti hyerin keluar kamar. Sewaktu minhyuk berdiri dari sofa tanpa sengaja minhyuk menyenggol sesuatu. Sontak minhyuk melihatnya, ternyata handphone hyerin, minhyuk mengambilnya karena merasa hyerin lupa membawanya. Tetapi saat minhyuk mengambilnya minhyuk melihat layar handphone hyerin masih aktif, minhyuk melihat ada sebuah seketsa yang ternyata seketsanya dirinya saat dimobil siang tadi terlihat minhyuk tersenyum dalam sketsa itu. Saat melihat itu minhyuk tersenyum bahagia semakin yakin dengan hatinya.
“Hyerin ah…” panggil minhyuk
“Ne oppa. Waeyo??”
“Apa kau tidak merasa meninggalkan sesuatu?”
“Mwoayo? Memangnya ada benda yang terjatuh atau bagaimana yang aku buat oppa?” tanya hyerin yang masih bingung
“Aninde.. kajja mogaba.. thang nim hyung sudah lama menunggu kita, palli!!” ajak minhyuk menarik tangan hyerin
Hyerin yang melihat minhyuk menarik tanganya begitu saja merasa sedikit terkejut. Karena baru kali ini minhyuk dengan gambling menarik tangannya, seolah hal itu sudah biasa bagi mereka berdua.
“Aaa wasso? Kita pesan makanan sekarang ya?” tawar thnag nim manajer
“Ne,, hyerin ah kau mau makan apa?” tanya minhyuk tanpa melepas tangan hyerin
Saat minhyuk bertanya hyerin mau pesan apa hyerin masih terdiam karena merasa minhyuk masi memegang tanganya bahkan di depan umum. Thang nim manajer yang melihat hyerin terbengong sengaja mengibaskan buku menu kea rah hyerin, sontak saja hyerin terkejut.
“Ya hyerin ah, waeyo? Apa yang membuatmu terbengong seperti orang kebingungan?” tanya thang nim manajer
“ahh kapjagiya!!! Oppa… aigo jijja” desah hyerin pada thang nim manajer
“Kau ini sedang melamunkan apa hyerin ah”
“Thang nim oppa!! Oppso, arra. Nan jeongmal kapjagiya”
“Arra,, aku mau pesan makanan kita. Kau itu terlalu lama memesan. Keburu makanan sudah habis semua” ujar thang nim manajer pergi ke meja kasir meninggalkan minhyuk dan hyerin di meja mereka
“Hyerin ah, waeyo?? Anhaembokka?” tanya minhyuk melihat hyerin sambil tetap memengan tangan hyerin
“Oppa,,, igoneun mwo?” sela hyerin mencoba melepaskan pegangan minhyuk meski pun dia senang minhyuk memperlakukannya begitu tapi hyerin tidak ingin umum melihat hal itu
Minhyuk yang menyadari apa yang dimaksud hyerin langsung menimpali hyerin sambil tersenyum “Ahh gwaencana…”
“Jeongmal gwaencana? Thang nim oppa eottkhae?? Oppa nan ani..”
Dengan cepat minhyuk menyela hyerin “Thang nim hyung sudah tahu, jadi semua gwaenchana,, arraso?”
“Ommo jinjjayo?”
“Ne, hyerin ah jinjja” jawab thang nim manajer sambil membawa pesanan mereka
“aigo mwo… uri jeongmal chingudeul. Jijja oppa, ne oppa” ujar hyerin pada minhyuk berusaha menutupinya
“Hmmm ” ujar minhyuk tidak acuh
Setelah selesai makan malam minhyuk mengajak hyerin jalan – jalan ke pantai busan menikmati suasana malam pantai busan. Hyerin sangat menikmatinya, tiba – tiba saja minhyuk memeluknya dari arah belakang. Hyerin yang tersadar kalau minhyuk memeluknya terkejut akan hal itu.
“Oppa…” ujar hyerin
“Hyerin ah biarkan saja tetap seperti ini”
Mendengar jawaban minhyuk hyerin hanya diam dan membiarkan minhyuk tetap memeluknya dari belakang. Beberapa lama kemudian minhyuk melonggarkan pelukkan pada hyerin, memutar tubuh hyerin mengadap dirinya dan minhyuk dengan hyerin sudah berdiri saling berhadapan. Minhyuk kemudian menggengam ke dua tangan hyerin.
“Hyerin ah, nan joha… saranghae” ujar minhyuk sambil menatap wajah hyerin. Mendengar hal itu hyerin terkejut karena tak menyangka minhyuk secepat itu mengatakan perasaan cintanya.
“Oppa gomawa atas semua senyummu selama itu. Natto saranghae…”
“Jijjayo?? Neo johahaeyo??” tanya minhyuk mencoba menyakinkan dirinya
“Oppa harusnya aku yang bilang begitu. Gomawo oppa udah mencintaiku”
“Natto hyerin ah…”
Lalu minhyuk msedikit mencondongkan tubuhnya kemudian menarik pinggang hyerin, bibir minhyuk dan hyerin sudah saling menempel. Minhyuk mencium hyerin dengan lembut dan penuh cinta. Hyerin mencoba menyembunyikan wajahnya yang memerah malu karena ciuman minhyuk padanya.
“Oppa apa hal ini tidak apa – apa dengan member lain?”
“Aniyo… gwaenchanayo. Hyerin ah bagaimana kalau kita sedikit lebih lama disini?”
“Ya oppa aniyo. Kita disini hanya dua hari. Aku masih harus kuliah dan menyelesaikan pekerjaanku. Apa oppa lupa kalau kalian akan ada councert beberapa bulan kedepan?” ujar hyerin pajang lebar
“Chagiya… kenapa kau jadi sedikit lebih cerewet dari biasanya padaku? Biasanya kau akan hanya seperti ini pada dongsaeng di member BTOB kenapa padaku juga begitu. Apa karena kau sekarang sudah jadi pacarku?” ujar minhyuk menarik hyerin kepelukannya.
“Oppa….” tiba – tiba kata – kata hyerin terhenti saat mendengar ada panggilan di handphonenya.
“Nugu?” tanya minhyuk saat hyerin memperhatikan layar handphonenya sedikit kaget
“Ilhoon,,, igo eottea oppa?”
“sudah angkat saja, gwaencana…”
“Ooo ilhoon ah.mwoayo?”
“Noona eottae? Apa semua lancar – lancar saja? Minhyuk hyung eottae? Apa kalian sedang bersama?” tanya ilhoon bertubi – tubi
“Ooo minhyuk oppa yogindae. Mwoseum seoryah? Ya ilhoon ah apa kau tahu akan terjadi sesuatu disini antara aku dengan minhyuk oppa?” tanya hyerin mencoba memastikan kalau dia dan minhyuk liburan ke busan bukanlah sebuah rencana
“Ooo ne noona. Haembokhae?”
“Ilhoon ah bisa kita bicara nanti saja, noona janji akan menceritakannya apa pun yang terjadi disini padamu, arraji?”
Sebelum hyerin menutup telphonnya minhyuk langsung menarik handphone hyerin. “Ya ilhoon ah mwo? Neo gumgumae?” tanya minhyuk
“Ah minhyuk hyung!!! Jeongmal kapchagiya. Aku hanya ingin tahu saja apa hyerin noona baik – baik saja”
“Aishhh alasanmu tidak masuk akal sama sekali. Sudah katakan saja apa yang ingin kau tahu”
“Hyung!!!! Hyerin noona eodiga???!!!” teriak sungjae
“Ya sungjae ah. Kaliah ini apa kalian sedang minum sampai – smapai kalian berdua seberisik ini”
“Hyung apa kau sudah mengatakannya? Kami dari tadi menunggu berita darimu hyung begitu juga dengan hyerin noona. Tapi kalian tidak member kabar sama sekali”
“Ooo geurrae… Kami sudah perpacaran baru saja. Apa itu yang ingin kalian dengar?”
“Ooo daebahk!!! Jinjjayo hyung?” teriah ilhoon dan sungjae kegirangan
“Ne. kalau beitu udah dulu, kami sedang tidak ingin diganggu. Kita akan merayakannya setelah kami kembali dari sini, arrajhi? annyeong” ujar minhyuk langsung memutuskan telphon tanpa menunggu jawaban dari dongsaeng – dongsaengnya itu.
“Oppa kenapa kau biraca begitu. Kenapa tidak menunggu kita balik ke seoul saja”
“Aniyo. Aku hanya ingin bilang pada mereka kalau aku sedang bersama yeoja chingu ku dan aku sedang menikmati liburan kami” jawab minhyuk sambil memeluk hyerin dengan sangat bahagia. Hyerin hanya diam saja mendengar kata – kata minhyuk sambil membenamkan wajahnya kedlam pelukan minhyuk. Hyerin merasa dirinya lebih semangat dari sebelumnya, karena hyerin yeoja yang akhirnya menjadi pemilik senyum dan hati minhyuk, namja yang selalu dicintainya sejak kepulangannya ke taehaminghuk.