Secret
a choker
Karakter :
Lee Donghae (Donghae- Suju)
Lee Siwon (Siwon- Suju)
Kim Leeteuk (Leeteuk- Suju)
Kim Kyuhyun (Kyuhyun- Suju)
Il Siwan (Il Siwan - Z.E.A)
Lee Seo Rhin
Terlihat seorang yeoja duduk di kursi taman
asyik memainkan kalungnya. Entah apa yang dipikirkannya hingga membuat dia
merasa nyaman dengan keadaan yang saat itu sudah larut malam. Tampak seorang
namja berdiri tidak jauh dari yeoja itu, berdiam diri sambil memperhatikan
yeoja itu yang bukan lain ternyata dongsaengnya.
“Ya!!! Lee seo rhin, apa kau ingin duduk
terus disana sepanjang mala ini?” teriak namja yang bernama Lee donghae.
“Aish, oppa kau membuat ku terkejut saja.
Bisa tidak kau tidak selalu membuat ku terkejut setiap memanggilku?” gerutu soe
rhin
“ya baiklah, miane kalau sudah membuatmu
terkejut seperti itu. Segeralah masuk kedalam nanti kau sakit. Apa kau ingin
sakit saat pertama masuk sekolah besok?”
“ne arraseo, oppa. Aku akan segera masuk”
jawab soe rhin.
“oppa sedang apa dirimu sekarang? Apa kau
masih menyimpan kalung itu dan selalu ingat dengan ku? Bogoshipeo oppa, apa kau
akan mengenaliku jika kita bertemu lagi oppa. Aku bahkan tidak tahu kau
sekarang berada dimana”, desah seo rhin.
Seo rhin bergegas masuk ke rumah dan menaiki
tangga menuju kamarnya dengan mimik sedikit lemas, entah apa yang masih
dipikirkannya. Siwon yang baru saja pulang dari luar tak sengaja melihat
dongsaengnya yang masih belum tidur hingga larut malam.
“seo rhin ah,gwenchana?”, tanya siwon
“seo rhin ah,gwenchana?”, tanya siwon
“ooo siwon oppa. Ne gwenchana, oppa. Oppa
darimana kenapa baru pulang selarut ini? Apakah omma tahu oppa pulang hingga
larut malam?”
“ne omma tahu. Kebetulan tadi oppa masih ada
urusan disekolah yang belum diselesaikan. Ya sudah cepatlah tidur, bukankah
besok hari pertamamu jadi siswa SMA Inha High school?”, ujar siwon sambil
tersenyum pada dongsaengnya itu.
“ne oppa” jawab seo rhin langsung pergi
meninggalkan siwon yang masih memperhatikannya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi yang cukup menyibukkan orang seisi
rumah ini untuk memulai segala aktivitas. Semua terlihat begitu bersemangat
menyambut pagi ini sebagai awal dalam minggu ini.
“ya!!! Kenapa tidak ada yang membangunkan
ku? Aku hampir telat di hari pertama ku masuk sekolah. Omma kenapa tidak
membangunkan ku?”, tanya seo rhin dengan mimik sedikit kesal.
“kau ini sudah besar masih saja harus
dibangunkan setiap pagi. Mulai sekarang belajar untuk bangun pagi – pagi
sendiri tanpa harus ada yang membangunkanmu”, timpal oboji seo rhin dengan
tersenyum. Ommanya hanya senyum – senyum saja melihat tingkah hime satu –
satunya itu.
“seo rhin ah. Kau ini seperti anak kecil
saja. Harus dibanguni setiap pagi, kalau kau tidak bisa bangun sendiri aku akan
membawa segelas air menyirammu besok pagi”
“donghae oppa diamlah aku tidak ingin
mendengar komentarmu yang sangat buruk itu”
“sudah – sudah segera habiskan sarapan
kalian lalu berangkat ke sekolah. Nanti kalian bisa terlambat sampai disekolah”
timpal omma mereka
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“siwon oppa, apa anak – anak disekolah ini
tidak jahil – jahil?”
“aniyo seo rhin ah. Sudah cepatlah turun aku
akan mengantarmu ke kelasmu”, jawab siwon sambil tersenyum melihat wajah seo
rhin yang sedikit tegang.
“hyung, apa perlu memperlakukan dongsaeng
kita ini seperti itu. Apa orang – orang tidak menganggap berlebihan nantinya
hyung”
“donghae kenapa memikirkan orang lain. Jika
kita biarkan sendiri bagaimana kalau dia kesasar dan kelelahan lalu pingsan.
Itu akan lebih repot lagi, kamu harus mengerti kondisi seo rhin. Kamu tenang
saja aku tidak akan membeda – bedakan seo rhin dengan siswa lain selaku kita
ini panitia penyambutan siswa baru”
Donghae hanya terdiam mendengar jawaban
hyungnya itu. Dia mengerti apa yang dimaksud siwon, dan dia juga khawatir itu
kalau saja itu terjadi.
“oppa- oppa ku apa yang kalian bicarakan
didalam. Ayoklah segera keluar aku gugup ini. Semua siswa memandangiku terus
dari tadi”, gerutu seo rhin.
“dongsaeng ku yang cantik kau tidak perlu
gugup begitu. Itu biasa karena kau dongsaeng dari namja – namja yang cukup
berpengaruh disekolah ini dan yang termasuk orang paling ganteng di inha high
school ini”
“donghae oppa, kau ini suka sekali memuji
diri sendiri. Ne arraseo, karena itu segeralah antar aku ke kelasku. Agar tidak
semua orang melihatku seperti itu” jawab seo rhin kesal dengan rasa PD oppanya
yang cukup tinggi.
“sudah tidak perlu berdebat, kajja!!!. Ooo
donghae kau segeralah ke kelasmu biar aku yang mengantar seo rhin ke kelasnya.
Dan jangan lupa waktu istirahat nanti ke gedung teater”
“ne arraseo hyung”, jawab donghae sambil
berlalu meninggalkan seo rhin dan siwon
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“nah sudah sampai, ini kelas belajarmu. Dan
jika kau perlu apa – apa katakana saja pada oppamu ini, arraseo?”
“oppa, kau tak perlu khawatir begitu aku
akan baik – baik saja. Aku tidak akan aneh-aneh karena aku masih sakit, iyakan
oppa?”
“syukurlah kalau kau mengerti seorhin ah.
Kau ini masih saja belum bisa memakai dasi dengan benar. Sampai kapan oppa mu
ini yang akan memasang dasimu?”, ujar siwon sambil membenarkan dasi seo rhin.
“ahhh selamanya oppa. Gomawa oppa aku jadi
terlihat lebih cantik. Baiklah aku masuk dulu”
Dari jauh ada dua orang yeoja yang dari tadi
memperhatikan siwon dan seo rhin. Salah satu yeoja itu bernama youra kekasih
siwon, yang sering menaruh rasa cemburu pada seo rhin dongsaeng siwon. Karena
dia merasa siwon selalu mengutamakan segala hal tentang seo rhin.
“youra, apa itu tadi dongsaengnya siwon?
Tampaknya mereka sangat dekat sekali, kalau ada orang yang tidak tahu kalau
mereka itu bersaudara, akan berpikir mereka itu sepasang kekasih ”, ujar teman
youra yang lebih sering disapa jihea.
“ne itu dongsaengnya, yang selalu membuatku
merasa kesal dan cemburu, karena bagi siwon yang paling utama dari segalanya
itu adalah seo rhin. Ahhh sudahlah pagi – pagi sudah membuat mood ku hilang.
Lupakan saja, lebih baik kita masuk ke kelas saja. Kajja!!!”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“anyonghaseyo. Boleh aku duduk disini?”,
sapa seorang namja dengan gaya rambut acak-acakan.
“Ooo anyonghaseyo. Boleh kok, kursi itu
memang kosong. Lee seo rhin imnida”, jawab seo rhin sambil memperkenalkan diri.
“ne, aku sudah tahu kalau namamu lee seo
rhin. Kim kyuhyun imnida. Kau bisa memanggilku kyuhae”.
“bagaimana kau bisa tahu nama ku. Kita kan
belum pernah bertemu sebelumnya”, sahut seo rhin sedikit bingung
“ahha, kau dongsaengnya siwon hyung dang
donghae hyun kan? Semua orang juga tahu kamu itu siapa. Tapi selain itu hyung
ku dengan ke dua oppa mu bersahabat. Hyungku bernama kim leeteuk”
“oooo arra- arra.leeteuk oppa sering datang
kerumah kami. Hampir setiap weeken aku melihatnya dirumah bersama oppa ku”
“kau memang benar-benar yeppeoda sama
seperti ke dua oppamu yang terkenal cukup ganteng disekolah inha ini. Karena
sejak aku masuk gerbang sekolah ini berita tentang dongsaeng satu-satunya dari
lee siwon dan lee donghae bersekolah di inha high school jadi topic terhangat
hari ini dan mungkin hingga hari-hari berikutnya” ujar kyuhae sambil terseyum
“aihh kau ini berlebihan sekali. Itu tidak
benar, mereka saja yang terlalu melebih-lebihkan. Aku merasa tidak seperti itu
kok. Oya bisakah kita berteman, karena aku belum punya teman satu pun disekolah
ini”, jawab seorhin
“baiklah aku terima tawaranmu. Kita mulai
sekarang jadi sahabat oke. Nanti kita lanjutkan lagi, sepertinya pelajaran akan
dimulai.”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“seorhin apa kamu tidak ke gedung teater?
Kita siswa baru akan berkumpul disana dan kita akan menjumpai senior kita yang
cukup berpengaruh inha high school ini”
“ne aku memang mau kesana. Ya sudah kita
pergi bersama saja. Akan lebih menyenangkan kalau ada teman pergi bersama”
celoteh seorhin
“hyung…!!!!!” teriak kyuhae
“aishhh kau ini. Pa kau pikir ini di rumah
bisa teriak sesuka hatimu. Ooo kau bersama seorhin. Apakah kalian sudah saling
kenal?”
“ne teukyu oppa. Kami satu kelas, bahkan aku
baru tahu kalau oppa punya dongsaeng yang cerewet dan usil seperti kyuhae”,
timpal seorhin
“ya!!! Seorhin. Kita baru bersahabat satu
hari kau sudah berani mengataiku seperti itu”
“kalian ini kenapa jadi berdebat seperti
itu. Seorhin, sana temui donghae tadi berpesan begitu” ujar leeteuk
“ne oppa. Tapi sepertinya sebentar lagi saja
aku menemuinya. Kelihatannya donghae oppa sibuk sekali”
Tiba-tiba terdengar suara ricuh dari arah
pintu masuk ruang teater, terdengar suara gadung memanggil-manggil nama
seseorang. Tampaknya seseorang itu sangat diidolakan siswa-siswa inha high
school terutama yeoja. Secara bersamaan seorhin dan kyuhyun melihat kearah
suara gaduh itu.
“kyuhae ada apa dan siapa yang datang?
Kenapa sampai rebut begitu?”
“kedengarannya seorang violin handal sekolah
ini dan juga seorang penyanyi. Dia bernama il siwan. Dia memiliki cukup banyak
fans dari kalangan yeoja” jelas kyuhae
Mendengar nama il siwan jelas saja seorhin
merasa kaget. “il siwan, apakah benar?. Oppa apakah itu kau. Il siwan yang baru
saja aku dengar”
“seorhin ah!! Apa yang kau pikirkan? Kenapa
kau jadi seperti orang kebingungan setelah dengar nama il siwan?” tanya kyuhae
khawatir
“aniyo, hanya saja seperti perna
melihatnya”, jawab seorhin asal
“ooo itu wajar karena dia seorang penyanyi
yang cukup terkenal”
“Lee
Seo Rhin, apakah itu kamu? Joneun bogoshipeo, apakah kau masih mengingatku? Aku
hampir tidak percaya kau sekarang berada tak jauh dari depan ku. Aku bisa
melihatmu dengan begitu jelas, senyummu masih seperti dulu selalu menghangatkan
hatiku” desah il siwan dalam hati
“hai hyung. Aku tidak datang terlambatkan?”
gurau siwan menyapa siwon
“kau ini ada- ada saja. Kita baru akan
memulai penataan acara. Aish…. Kalau mendengar mereka meneriaki namamu serasa
memanggil nama ku. Siwan siwon sangat mirip sekali” canda siwon.
“donghae oppa, ada apa kau memanggilku untuk
menemuimu?” tanya seorhin
“ooo ya. Ada sedikit yang perlu kau bantu
dan kau juga kyuhae kebetulan kau sini jadi aku tidak perlu repot mencarimu
lagi” jelas donghae
“oppa memangnya ada apa, aku bisa membantu
apa?”
“ne hyung bantuan yang bagaimana yang kau
perlukan dari dongsaengmu yang ganteng ini”, puji kyuhae
“ne arra- arra kyuhae. Begini kita
memerlukan sebuah drama yang terlihat lebih menyentuh jika berbackground sebuah
lukisan. Jadi bisakah kau melukiskannya untuk kami seorhin?”
“ooo guraeyo. Bisa oppa, aku bisa
melukiskannya untuk kalian. Tetapi bagaimana dengan kyuhae, apa yang mesti
dilakukannya?”
“kyuhae kau bisa bergabung dalam tim hyungmu
dan aku. Latihan dance dan vocal untuk beberapa perfom lagu, bagaimana?”
“aish hyung kenapa sampai sebegitu sibuknya
aku kau buat. Itu sama saja menyita waktu aku dengan PSP tercintaku ini”
“ya!! Kau diam saja tidak usah banyak
komentar. Segeralah lakukan tugasmu”, teriak leeteuk pada kyuhae yang terlihat
mengeluh
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Il
Siwan… apa mungkin dia siwan oppa? Tapi bagaimana kalau dia buka siwan oppa aku
pasti akan lebih kecewa kalau aku terlalu berharap begini” desah seorhin
“seorhin ah... apa yang sedang kau pikirkan?
Kenapa sepertinya sedang melamun”
“ah… siwon oppa, kau membuat aku kanget
saja. Aku tidak sedang melamunkan apa-apa”
“lukisan itu sepertinya aku pernah
melihatnya seorhin. Apa kau pernah melukis gambar ini sebelumnya?” tanya siwon
sedikit penasaran
“aniyo oppa. Yang memiliki lukisan seperti
ini hanya siwan oppa”
“ooo gureyoe.”
Tiba – tiba saja il siwan datang menghampiri
siwon yang sedang bersama seorhin. Terlihat dia sedang tergeasa – gesa
mendekati siwon.
“Hyung ada masalah. Jionah tidak mau latihan
menari kalau bukan aku yang menjadi pengiring musiknya. Ottoekhae hyung?”
“ siwan,,, sudahlah turuti saja kemaunnya.
Semua itu tergantung kau bagaimana untuk membagi jam latihanmu dengan mereka
yang harus satu bagian denganmu. Arrasho?” jelas siwon pada siwan
“oke hyung. Baiklah aku turuti sajalah.”
“ohh siwan kenalkan ini dongsaeng ku yang
akan melukis background panggung drama nanti”, ujar siwon sebelum siwan pergi
berlalu
“ne hyung aku sudah tahu itu. Il siwan
imnida. Senang kenal denganmu. Tampaknya kamu akan menyaingi kepopuleran kedua
oppamu” jelas siwan sambil tersenyum pada seorhin
“lee seo rhin imnida. Ahk itu gossip terlalu
berlebihan aku tidak seperti itu kok oppa. Aku murid biasa saja kok, sama dengan
yang lainnya”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Siwan,,,, bisa kita bicara sebentar
tidak?”, tanya siwon
“Boayo hyung?. Boleh – boleh saja”
“Bisakah kau keluarkan kalung yang sedang
kau pakai itu?”
“Bo??? Ada apa dengan kalung ku hyung?”
“Ceritakanlah sebenarnya siwan. Apakah kau Il siwan yang ada dalam seketsa
lukisan ini?”
“darimana hyung mendapatkan sketsa itu?
Sketsa itu hanya ada dua, satu ada padaku dan satu lagi ada pada seorhin.”
“kalau begitu benar kalau Il Siwan yang
ditunggu seorhin dalam waktu yang cukup lama ini ternyata kamu. Dan bukannya
hanya itu saja, kau dan seorhin memiliki kalung yang sama yang kalian buat dari
batu pembuatan keramik sewaktu di Busan. Benarkah?”, jelas siwon
“ne hyung. Semua itu benar. Apa seorhin tahu
semua itu hyung?”
“Sepertinya tidak tahu. Untuk sementara ini
tolong jangan terlalu membebaninya. Karena satu tahun yang lalu seorhin
mengalami kecelakaan yang cukup mengkhawatirkan. Dan dia masih sangat lemah”
“bo!!!!!!!!!!!!!! Ooo my god. Aku sangat
menyesal tidak ada didekatnya dapa saat itu hyung”, jawab siwan menyesal
“tidak apa –apa siwan. Cuma satu yang ku
minta tolong lebih jaga kesetabilan kesehatannya. Setidaknya aku lega mendengar
bahwa kau il siwan yang di tunggu seorhin selama ini.”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hyung,,, rasanya sekarang lega sekali ya?
Acara untuk penyambutan siswa baru berjalan dengan lancar”, ujar donghae
“Ne donghae. Oya nanti pulang sekolah tolong
kau antar sebentar seorhin kerumah sakit untuk chek up terakhirnya”, jawab
siwon singkat
“ne hyung, arraseo”
“Siwon,,, apa kita jadi pergi bermain bola
nanti sepulang sekolah??”, tanya leeteuk
“Ne, nanti kita bertemu di parkiran saja”
kjawab siwon singkat
Seorang namja yang sudah sangat mereka kenal
terlihat dari kejauhan mulai mendekat dengan mereka dengan penampilan yang
selalu tampak sedikit misterius.
“Mwoayo, siwan ah? Belum pulang, bukannya
kelasmu sudah selesai dari satu jam yang lalu?” tanya donghae
“A, ne hyung. Aku masih ada keperluan
disini. A… kyuhae odiso hyung?” tanya siwan berusaha mencari sosok namja itu
disekitar mereka.
“A,, mungkin dia sudah pulang. Ya kalau
tidak dia lagi bersama seorhin diruang seni”, jawab leeteuk tanpa memalingkan
pandangannya dari notebooknya.
“Graeyo? Gomawo hyung. Aku pergi dulu,
duluan ya hyung”
“O ne”, jawab leeteuk dan donghae bersamaan.
Sebenarnya
siwan ah ada perlu apa dia mencari kyuhae? Apa mungkin dia mencurigai kedekatan
seorhin dengan kyuhae?Ku harap siwan bisa membahas hal itu baik – baik dengan
kyuhae, batin siwon
sambil memandangi siwan yang mulai menghilang diantara koridor.
“Ya hyung apa yang sedang kau lamunkan? Apa
kau sedang ada masalah dengan youra noona?”, tanya donghae sambil memperhatikan
raut wajah siwon yang tampaknya memang sedang memikirkan sesuatu.
“A aniyo donghae. Aku tidak ada masalah
dengannya. Hubungan kami baik – baik saja”
“O ya, siwon ah aku pergi duluan ya aku
sedang ada sedikit urusan. Seperti yang kau bilang kita bertemu diparkiran
saja”, timpal leeteuk dan bergegas pergi meninggalkan siwon dan donghae tanpa
menunggu jawaban dari ke dua sahabatnya itu.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Aish…. Kyuhae aku mencarimu kemana – mana
dari tadi. Ternyata kau disini, seorhin odiso?”
“Oooo siwan hyung. Mwoayo mencariku. Seorhin
masih ada kelas melukis, aku sedang menunggunya untuk pulang bersama”, ujar
kyuhae yang tampak bingung karena dia sebenarnya tidak terlalu dekat dengan
siwan. Dia hanya tahu kalau siwan yang cukup terkenal sebagai seorang
selebritis di korea selatan adalah sahabat dekat hyungnya dan kedua oppa
seorhin.
“aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Tapi
bisakah kita cari tempat duduk saja dulu. Tidak enak jika harus berdiri seperti
ini berbicara”, ajak siwan
“baiklah hyung. Tapi jangan lama – lama,
karena aku sudah bilang pada seorhin kalau aku menunggunya disini”, jawab
kyuhae mengikuti siwan kesebuah bangku ditaman sekolah mereka.
“Kyuhae kamu jangan tersinggu ya. Sebenarnya
apa hubunganmu dengan seorhin sebenarnya”
“Mwo!!!!!!! Hyung mengajakku kesini hanya
mau menanyakan hal itu saja?”, tanya kyuhae terkejut tidak menyangka kalau
siwan akan bertanya seperti itu
“Mianata kyuhae jika aku membuatmu
tersinggung. Aku hanya ingin tahu kepastiannya saja”
“Siwan hyung. Aku dan seorhin hanya
bersahabat saja. Tidak ada hubungan spesian diantara kami. Dan lagian seorhin
sudahnya seorang namja chingu, hyung. Namanya sama seperti hyung yaitu Il
Siwan…”
“kenapa kyuhae tolong ceritakan semua yang
kamu tahu” tanya siwan semakin penasaran
“hanya saja hyung seorhin dengan namja
chingunya sudah lama tidak bertemu sejak keluarga Il Siwan memutuskan untuk
pindah ke seoul. Dan meski pun keluarga siwon hyung pindah ke seoul tapi
seorhion belum bisa bertemu dengan Il siwan. Karena seorhin tidak tahu pasti
alamat il siwan. Tapi seorhin dan namja chingunya memiliki kalung yang sama.
Dan hanya itu yang ku tahu cerita tentang namja yang disukai seorhin.”, ujar
kyuhae panjang lebar
“temani aku keruang lukis sekarang juga
kyuhae. Palli kyuhae!!!”, tegas siwan pada kyuhae
“mwoayo!!! Hyung, kenapa buru – buru sekali
sebentar lagi seorhin pasti datang hyung”
“Sudahlah kyuhae jangan banyak tanya. Aku
tidak akan melakukan kesalahan yang kedua kalinya hingga harus membuat seorhin
menunggu lagi”
Kyuhae langsung menarik tangan siwan dengan
kuat,”Hyung tolong katakan dengan jelas apa maksud dari kata – katamu barusan.
Jangan membuatku kebingungan begini”
“Kyuhae kenapa kau tidak paham juga. Aku il
siwan yang dimaksud seorhin”, jelas siwan
“Aish…. Hyung kau jangan main – main, yang
benar saja hyung”
Dengan cepat siwan mengeluarkan sebuah
kalung dari balik seragam sekolahnya.
“igo mok yang kau maksudkan kyuhae?
Igosoyo????? Jawab kyuhae”
“Hyung apa kau benar – benar il siwan yang
ditunggu seorhin?? Ommo kenapa aku bodoh sekali tidak pernah berpikir kalau kau
il siwan yang di maksud seorhin. Ooo, hyung itu seorhin sudah datang”
“Seorhin ah…. Bogo tto bogoshipo. Chongmal
bogoshipo,,, mianata, aku tidak pernah memberimu kabar selama ini”, jelas siwan
sambil memeluk seorhin. Kyuhae yang melihat hal itu cukup kaget dibuatnya.
“Oppa aku tidak mau mendengar alasan apa pun
itu darimu hingga kau tak pernah memberi kabar tentang dirimu sejak kepergian
mu dari busan. Kau menyadari aku ada disini sangat membuatku senang sekali.
Nega bogoshipo oppa. Chongmal….” jawab seorhin menangis bahagia dipelukan
siwan.
Kyuhae hanya tersenyum bahagia melihat
seorhin akhirnya menemukan nama yang selama ini dirindukannya. Meski sebenarnya
dihatinya dia ingin seorhin bukan sebatas sahabat untuknya. Tapi dia tidak bisa
merubah hati seorhin sedikit pun untuk bisa menerimanya sebagai namaja
chingunya. Kyuhae merelakan seorhin dengan siwan karena dia tahu seorhin akan
bahagia dengan siwan, dan dia lebih memilih orang yang akan selalu ada buat
seorhin kapan pun seorhin membutuhkan dia. Tapi bukan jadi seorang namja chingu
melainkan sebagi sahabat terbaik seorhin.
Akhirnya kyuhae dan siwan memutuskan untuk
pergi bersama untuk menemani seorhin kerumah sakit untuk memastikan kesehatan
seorhin baik – baik saja dan sudah sembuh total.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Siwan tampak sangat senang sekali dan dia
tampak berpakaian yang cukup santai tapi tetap saja memperlihatkan bahwa dia
monu – monu meoshjin. Sambil tersenyum siwan memandangi sebuket bunga mawar
putih, yang membuatnya selalu mengingatkan dengan seorhin yeoja yang selalu
dicintainya selama ini.
“Siwan oppa..”
Siwan tersentak mendengar suara yang baru
saja memanggilnya. Karena dia kenal betul pemilik suara itu. Seorang yeoja yang
selalu mengatakan kalau dia sangat mencintai siwan yang bukan lain juga
juniornya di inha high school.
“Jionah… kenapa kamu ada disini??”, tanya
siwan tetap pada sikap dinginnya yang seperti biasa setiap bicara dengan jionah
“Oppa kenapa harus seorhin? Kenapa oppa? Kau
terlihat sangat bahagia sekali sejak kedekatanmu dengan seorhin” tanya jionah
berusaha menahan air matanya.
“Karena seorhin adalah cinta ku yang tertinggal
di busan. Yang tanpa ku sadari ternyata ada didekat ku selama ini. Dan karena
cinta itulah aku menutup hatiku selama ini dengan semua yeoja yang aku kenal
termasuk kau jionah. Jadi belajarlah untuk menerima bahwa apa yang kita mau
tidak selalu bisa kita miliki”, jelas siwan yang langsung meninggalkan jionah tanpa
menunggu jawaban apa pun dari jionah.
Seorhin
gomawo sudah menungguku dengan cukup lama. Mianata karena aku seorang namja
yang cukup bodoh hingga membuatnya merasakan luka yang cukup lama, desah siwan memandangi seorhin yang duduk
berhadapan denganya.
Oppa
gomawa karena telah mencintaiku sampai sekarang yang kembali ke sisiku, senyum seorhin dengan terus memandangi
bunga mawar yang dibawakan siwan untuknya.
End









Tidak ada komentar:
Posting Komentar