[Clik It]

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Senin, 17 Desember 2012

Secret a Choker

Secret a choker

Karakter :
Lee Donghae (Donghae- Suju)
Lee Siwon (Siwon- Suju)
Kim Leeteuk (Leeteuk- Suju)
Kim Kyuhyun (Kyuhyun- Suju)
Il Siwan (Il Siwan - Z.E.A)
Lee Seo Rhin

Terlihat seorang yeoja duduk di kursi taman asyik memainkan kalungnya. Entah apa yang dipikirkannya hingga membuat dia merasa nyaman dengan keadaan yang saat itu sudah larut malam. Tampak seorang namja berdiri tidak jauh dari yeoja itu, berdiam diri sambil memperhatikan yeoja itu yang bukan lain ternyata dongsaengnya.
“Ya!!! Lee seo rhin, apa kau ingin duduk terus disana sepanjang mala ini?” teriak namja yang bernama Lee donghae.
“Aish, oppa kau membuat ku terkejut saja. Bisa tidak kau tidak selalu membuat ku terkejut setiap memanggilku?” gerutu soe rhin
“ya baiklah, miane kalau sudah membuatmu terkejut seperti itu. Segeralah masuk kedalam nanti kau sakit. Apa kau ingin sakit saat pertama masuk sekolah besok?”
“ne arraseo, oppa. Aku akan segera masuk” jawab soe rhin.
“oppa sedang apa dirimu sekarang? Apa kau masih menyimpan kalung itu dan selalu ingat dengan ku? Bogoshipeo oppa, apa kau akan mengenaliku jika kita bertemu lagi oppa. Aku bahkan tidak tahu kau sekarang berada dimana”, desah seo rhin.
Seo rhin bergegas masuk ke rumah dan menaiki tangga menuju kamarnya dengan mimik sedikit lemas, entah apa yang masih dipikirkannya. Siwon yang baru saja pulang dari luar tak sengaja melihat dongsaengnya yang masih belum tidur hingga larut malam.
“seo rhin ah,gwenchana?”, tanya siwon
“ooo siwon oppa. Ne gwenchana, oppa. Oppa darimana kenapa baru pulang selarut ini? Apakah omma tahu oppa pulang hingga larut malam?”
“ne omma tahu. Kebetulan tadi oppa masih ada urusan disekolah yang belum diselesaikan. Ya sudah cepatlah tidur, bukankah besok hari pertamamu jadi siswa SMA Inha High school?”, ujar siwon sambil tersenyum pada dongsaengnya itu.
“ne oppa” jawab seo rhin langsung pergi meninggalkan siwon yang masih memperhatikannya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi yang cukup menyibukkan orang seisi rumah ini untuk memulai segala aktivitas. Semua terlihat begitu bersemangat menyambut pagi ini sebagai awal dalam minggu ini.
“ya!!! Kenapa tidak ada yang membangunkan ku? Aku hampir telat di hari pertama ku masuk sekolah. Omma kenapa tidak membangunkan ku?”, tanya seo rhin dengan mimik sedikit kesal.
“kau ini sudah besar masih saja harus dibangunkan setiap pagi. Mulai sekarang belajar untuk bangun pagi – pagi sendiri tanpa harus ada yang membangunkanmu”, timpal oboji seo rhin dengan tersenyum. Ommanya hanya senyum – senyum saja melihat tingkah hime satu – satunya itu.
“seo rhin ah. Kau ini seperti anak kecil saja. Harus dibanguni setiap pagi, kalau kau tidak bisa bangun sendiri aku akan membawa segelas air menyirammu besok pagi”
“donghae oppa diamlah aku tidak ingin mendengar komentarmu yang sangat buruk itu”
“sudah – sudah segera habiskan sarapan kalian lalu berangkat ke sekolah. Nanti kalian bisa terlambat sampai disekolah” timpal omma mereka
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“siwon oppa, apa anak – anak disekolah ini tidak jahil – jahil?”
“aniyo seo rhin ah. Sudah cepatlah turun aku akan mengantarmu ke kelasmu”, jawab siwon sambil tersenyum melihat wajah seo rhin yang sedikit tegang.
“hyung, apa perlu memperlakukan dongsaeng kita ini seperti itu. Apa orang – orang tidak menganggap berlebihan nantinya hyung”
“donghae kenapa memikirkan orang lain. Jika kita biarkan sendiri bagaimana kalau dia kesasar dan kelelahan lalu pingsan. Itu akan lebih repot lagi, kamu harus mengerti kondisi seo rhin. Kamu tenang saja aku tidak akan membeda – bedakan seo rhin dengan siswa lain selaku kita ini panitia penyambutan siswa baru”
Donghae hanya terdiam mendengar jawaban hyungnya itu. Dia mengerti apa yang dimaksud siwon, dan dia juga khawatir itu kalau saja itu terjadi.
“oppa- oppa ku apa yang kalian bicarakan didalam. Ayoklah segera keluar aku gugup ini. Semua siswa memandangiku terus dari tadi”, gerutu seo rhin.
“dongsaeng ku yang cantik kau tidak perlu gugup begitu. Itu biasa karena kau dongsaeng dari namja – namja yang cukup berpengaruh disekolah ini dan yang termasuk orang paling ganteng di inha high school ini”
“donghae oppa, kau ini suka sekali memuji diri sendiri. Ne arraseo, karena itu segeralah antar aku ke kelasku. Agar tidak semua orang melihatku seperti itu” jawab seo rhin kesal dengan rasa PD oppanya yang cukup tinggi.
“sudah tidak perlu berdebat, kajja!!!. Ooo donghae kau segeralah ke kelasmu biar aku yang mengantar seo rhin ke kelasnya. Dan jangan lupa waktu istirahat nanti ke gedung teater”
“ne arraseo hyung”, jawab donghae sambil berlalu meninggalkan seo rhin dan siwon
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
“nah sudah sampai, ini kelas belajarmu. Dan jika kau perlu apa – apa katakana saja pada oppamu ini, arraseo?”
“oppa, kau tak perlu khawatir begitu aku akan baik – baik saja. Aku tidak akan aneh-aneh karena aku masih sakit, iyakan oppa?”
“syukurlah kalau kau mengerti seorhin ah. Kau ini masih saja belum bisa memakai dasi dengan benar. Sampai kapan oppa mu ini yang akan memasang dasimu?”, ujar siwon sambil membenarkan dasi seo rhin.
“ahhh selamanya oppa. Gomawa oppa aku jadi terlihat lebih cantik. Baiklah aku masuk dulu”
Dari jauh ada dua orang yeoja yang dari tadi memperhatikan siwon dan seo rhin. Salah satu yeoja itu bernama youra kekasih siwon, yang sering menaruh rasa cemburu pada seo rhin dongsaeng siwon. Karena dia merasa siwon selalu mengutamakan segala hal tentang seo rhin.
“youra, apa itu tadi dongsaengnya siwon? Tampaknya mereka sangat dekat sekali, kalau ada orang yang tidak tahu kalau mereka itu bersaudara, akan berpikir mereka itu sepasang kekasih ”, ujar teman youra yang lebih sering disapa jihea.
“ne itu dongsaengnya, yang selalu membuatku merasa kesal dan cemburu, karena bagi siwon yang paling utama dari segalanya itu adalah seo rhin. Ahhh sudahlah pagi – pagi sudah membuat mood ku hilang. Lupakan saja, lebih baik kita masuk ke kelas saja. Kajja!!!”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“anyonghaseyo. Boleh aku duduk disini?”, sapa seorang namja dengan gaya rambut acak-acakan.
“Ooo anyonghaseyo. Boleh kok, kursi itu memang kosong. Lee seo rhin imnida”, jawab seo rhin sambil memperkenalkan diri.
“ne, aku sudah tahu kalau namamu lee seo rhin. Kim kyuhyun imnida. Kau bisa memanggilku kyuhae”.
“bagaimana kau bisa tahu nama ku. Kita kan belum pernah bertemu sebelumnya”, sahut seo rhin sedikit bingung
“ahha, kau dongsaengnya siwon hyung dang donghae hyun kan? Semua orang juga tahu kamu itu siapa. Tapi selain itu hyung ku dengan ke dua oppa mu bersahabat. Hyungku bernama kim leeteuk”
“oooo arra- arra.leeteuk oppa sering datang kerumah kami. Hampir setiap weeken aku melihatnya dirumah bersama oppa ku”
“kau memang benar-benar yeppeoda sama seperti ke dua oppamu yang terkenal cukup ganteng disekolah inha ini. Karena sejak aku masuk gerbang sekolah ini berita tentang dongsaeng satu-satunya dari lee siwon dan lee donghae bersekolah di inha high school jadi topic terhangat hari ini dan mungkin hingga hari-hari berikutnya” ujar kyuhae sambil terseyum
“aihh kau ini berlebihan sekali. Itu tidak benar, mereka saja yang terlalu melebih-lebihkan. Aku merasa tidak seperti itu kok. Oya bisakah kita berteman, karena aku belum punya teman satu pun disekolah ini”, jawab seorhin
“baiklah aku terima tawaranmu. Kita mulai sekarang jadi sahabat oke. Nanti kita lanjutkan lagi, sepertinya pelajaran akan dimulai.”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“seorhin apa kamu tidak ke gedung teater? Kita siswa baru akan berkumpul disana dan kita akan menjumpai senior kita yang cukup berpengaruh inha high school ini”
“ne aku memang mau kesana. Ya sudah kita pergi bersama saja. Akan lebih menyenangkan kalau ada teman pergi bersama” celoteh seorhin
“hyung…!!!!!” teriak kyuhae
“aishhh kau ini. Pa kau pikir ini di rumah bisa teriak sesuka hatimu. Ooo kau bersama seorhin. Apakah kalian sudah saling kenal?”
“ne teukyu oppa. Kami satu kelas, bahkan aku baru tahu kalau oppa punya dongsaeng yang cerewet dan usil seperti kyuhae”, timpal seorhin
“ya!!! Seorhin. Kita baru bersahabat satu hari kau sudah berani mengataiku seperti itu”
“kalian ini kenapa jadi berdebat seperti itu. Seorhin, sana temui donghae tadi berpesan begitu” ujar leeteuk
“ne oppa. Tapi sepertinya sebentar lagi saja aku menemuinya. Kelihatannya donghae oppa sibuk sekali”
Tiba-tiba terdengar suara ricuh dari arah pintu masuk ruang teater, terdengar suara gadung memanggil-manggil nama seseorang. Tampaknya seseorang itu sangat diidolakan siswa-siswa inha high school terutama yeoja. Secara bersamaan seorhin dan kyuhyun melihat kearah suara gaduh itu.
“kyuhae ada apa dan siapa yang datang? Kenapa sampai rebut begitu?”
“kedengarannya seorang violin handal sekolah ini dan juga seorang penyanyi. Dia bernama il siwan. Dia memiliki cukup banyak fans dari kalangan yeoja” jelas kyuhae
Mendengar nama il siwan jelas saja seorhin merasa kaget. “il siwan, apakah benar?. Oppa apakah itu kau. Il siwan yang baru saja aku dengar”
“seorhin ah!! Apa yang kau pikirkan? Kenapa kau jadi seperti orang kebingungan setelah dengar nama il siwan?” tanya kyuhae khawatir
“aniyo, hanya saja seperti perna melihatnya”, jawab seorhin asal
“ooo itu wajar karena dia seorang penyanyi yang cukup terkenal”
Lee Seo Rhin, apakah itu kamu? Joneun bogoshipeo, apakah kau masih mengingatku? Aku hampir tidak percaya kau sekarang berada tak jauh dari depan ku. Aku bisa melihatmu dengan begitu jelas, senyummu masih seperti dulu selalu menghangatkan hatiku” desah il siwan dalam hati
“hai hyung. Aku tidak datang terlambatkan?” gurau siwan menyapa siwon
“kau ini ada- ada saja. Kita baru akan memulai penataan acara. Aish…. Kalau mendengar mereka meneriaki namamu serasa memanggil nama ku. Siwan siwon sangat mirip sekali” canda siwon.
“donghae oppa, ada apa kau memanggilku untuk menemuimu?” tanya seorhin
“ooo ya. Ada sedikit yang perlu kau bantu dan kau juga kyuhae kebetulan kau sini jadi aku tidak perlu repot mencarimu lagi” jelas donghae
“oppa memangnya ada apa, aku bisa membantu apa?”
“ne hyung bantuan yang bagaimana yang kau perlukan dari dongsaengmu yang ganteng ini”, puji kyuhae
“ne arra- arra kyuhae. Begini kita memerlukan sebuah drama yang terlihat lebih menyentuh jika berbackground sebuah lukisan. Jadi bisakah kau melukiskannya untuk kami seorhin?”
“ooo guraeyo. Bisa oppa, aku bisa melukiskannya untuk kalian. Tetapi bagaimana dengan kyuhae, apa yang mesti dilakukannya?”
“kyuhae kau bisa bergabung dalam tim hyungmu dan aku. Latihan dance dan vocal untuk beberapa perfom lagu, bagaimana?”
“aish hyung kenapa sampai sebegitu sibuknya aku kau buat. Itu sama saja menyita waktu aku dengan PSP tercintaku ini”
“ya!! Kau diam saja tidak usah banyak komentar. Segeralah lakukan tugasmu”, teriak leeteuk pada kyuhae yang terlihat mengeluh
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------    
Il Siwan… apa mungkin dia siwan oppa? Tapi bagaimana kalau dia buka siwan oppa aku pasti akan lebih kecewa kalau aku terlalu berharap begini” desah seorhin
“seorhin ah... apa yang sedang kau pikirkan? Kenapa sepertinya sedang melamun”
“ah… siwon oppa, kau membuat aku kanget saja. Aku tidak sedang melamunkan apa-apa”
“lukisan itu sepertinya aku pernah melihatnya seorhin. Apa kau pernah melukis gambar ini sebelumnya?” tanya siwon sedikit penasaran
“aniyo oppa. Yang memiliki lukisan seperti ini hanya siwan oppa”
“ooo gureyoe.”
Tiba – tiba saja il siwan datang menghampiri siwon yang sedang bersama seorhin. Terlihat dia sedang tergeasa – gesa mendekati siwon.
“Hyung ada masalah. Jionah tidak mau latihan menari kalau bukan aku yang menjadi pengiring musiknya. Ottoekhae hyung?”
“ siwan,,, sudahlah turuti saja kemaunnya. Semua itu tergantung kau bagaimana untuk membagi jam latihanmu dengan mereka yang harus satu bagian denganmu. Arrasho?” jelas siwon pada siwan
“oke hyung. Baiklah aku turuti sajalah.”
“ohh siwan kenalkan ini dongsaeng ku yang akan melukis background panggung drama nanti”, ujar siwon sebelum siwan pergi berlalu
“ne hyung aku sudah tahu itu. Il siwan imnida. Senang kenal denganmu. Tampaknya kamu akan menyaingi kepopuleran kedua oppamu” jelas siwan sambil tersenyum pada seorhin
“lee seo rhin imnida. Ahk itu gossip terlalu berlebihan aku tidak seperti itu kok oppa. Aku murid biasa saja kok, sama dengan yang lainnya”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Siwan,,,, bisa kita bicara sebentar tidak?”, tanya siwon
“Boayo hyung?. Boleh – boleh saja”
“Bisakah kau keluarkan kalung yang sedang kau pakai itu?”
“Bo??? Ada apa dengan kalung ku hyung?”
“Ceritakanlah sebenarnya siwan.  Apakah kau Il siwan yang ada dalam seketsa lukisan ini?”
“darimana hyung mendapatkan sketsa itu? Sketsa itu hanya ada dua, satu ada padaku dan satu lagi ada pada seorhin.”
“kalau begitu benar kalau Il Siwan yang ditunggu seorhin dalam waktu yang cukup lama ini ternyata kamu. Dan bukannya hanya itu saja, kau dan seorhin memiliki kalung yang sama yang kalian buat dari batu pembuatan keramik sewaktu di Busan. Benarkah?”, jelas siwon
“ne hyung. Semua itu benar. Apa seorhin tahu semua itu hyung?”
“Sepertinya tidak tahu. Untuk sementara ini tolong jangan terlalu membebaninya. Karena satu tahun yang lalu seorhin mengalami kecelakaan yang cukup mengkhawatirkan. Dan dia masih sangat lemah”
“bo!!!!!!!!!!!!!! Ooo my god. Aku sangat menyesal tidak ada didekatnya dapa saat itu hyung”, jawab siwan menyesal
“tidak apa –apa siwan. Cuma satu yang ku minta tolong lebih jaga kesetabilan kesehatannya. Setidaknya aku lega mendengar bahwa kau il siwan yang di tunggu seorhin selama ini.”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hyung,,, rasanya sekarang lega sekali ya? Acara untuk penyambutan siswa baru berjalan dengan lancar”, ujar donghae
“Ne donghae. Oya nanti pulang sekolah tolong kau antar sebentar seorhin kerumah sakit untuk chek up terakhirnya”, jawab siwon singkat
“ne hyung, arraseo”
“Siwon,,, apa kita jadi pergi bermain bola nanti sepulang sekolah??”, tanya leeteuk
“Ne, nanti kita bertemu di parkiran saja” kjawab siwon singkat
Seorang namja yang sudah sangat mereka kenal terlihat dari kejauhan mulai mendekat dengan mereka dengan penampilan yang selalu tampak sedikit misterius.
“Mwoayo, siwan ah? Belum pulang, bukannya kelasmu sudah selesai dari satu jam yang lalu?” tanya donghae
“A, ne hyung. Aku masih ada keperluan disini. A… kyuhae odiso hyung?” tanya siwan berusaha mencari sosok namja itu disekitar mereka.
“A,, mungkin dia sudah pulang. Ya kalau tidak dia lagi bersama seorhin diruang seni”, jawab leeteuk tanpa memalingkan pandangannya dari notebooknya.
“Graeyo? Gomawo hyung. Aku pergi dulu, duluan ya hyung”
“O ne”, jawab leeteuk dan donghae bersamaan.
Sebenarnya siwan ah ada perlu apa dia mencari kyuhae? Apa mungkin dia mencurigai kedekatan seorhin dengan kyuhae?Ku harap siwan bisa membahas hal itu baik – baik dengan kyuhae, batin siwon sambil memandangi siwan yang mulai menghilang diantara koridor.
“Ya hyung apa yang sedang kau lamunkan? Apa kau sedang ada masalah dengan youra noona?”, tanya donghae sambil memperhatikan raut wajah siwon yang tampaknya memang sedang memikirkan sesuatu.
“A aniyo donghae. Aku tidak ada masalah dengannya. Hubungan kami baik – baik saja”
“O ya, siwon ah aku pergi duluan ya aku sedang ada sedikit urusan. Seperti yang kau bilang kita bertemu diparkiran saja”, timpal leeteuk dan bergegas pergi meninggalkan siwon dan donghae tanpa menunggu jawaban dari ke dua sahabatnya itu.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

“Aish…. Kyuhae aku mencarimu kemana – mana dari tadi. Ternyata kau disini, seorhin odiso?”
“Oooo siwan hyung. Mwoayo mencariku. Seorhin masih ada kelas melukis, aku sedang menunggunya untuk pulang bersama”, ujar kyuhae yang tampak bingung karena dia sebenarnya tidak terlalu dekat dengan siwan. Dia hanya tahu kalau siwan yang cukup terkenal sebagai seorang selebritis di korea selatan adalah sahabat dekat hyungnya dan kedua oppa seorhin.
“aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Tapi bisakah kita cari tempat duduk saja dulu. Tidak enak jika harus berdiri seperti ini berbicara”, ajak siwan
“baiklah hyung. Tapi jangan lama – lama, karena aku sudah bilang pada seorhin kalau aku menunggunya disini”, jawab kyuhae mengikuti siwan kesebuah bangku ditaman sekolah mereka.
“Kyuhae kamu jangan tersinggu ya. Sebenarnya apa hubunganmu dengan seorhin sebenarnya”
“Mwo!!!!!!! Hyung mengajakku kesini hanya mau menanyakan hal itu saja?”, tanya kyuhae terkejut tidak menyangka kalau siwan akan bertanya seperti itu
“Mianata kyuhae jika aku membuatmu tersinggung. Aku hanya ingin tahu kepastiannya saja”
“Siwan hyung. Aku dan seorhin hanya bersahabat saja. Tidak ada hubungan spesian diantara kami. Dan lagian seorhin sudahnya seorang namja chingu, hyung. Namanya sama seperti hyung yaitu Il Siwan…”
“kenapa kyuhae tolong ceritakan semua yang kamu tahu” tanya siwan semakin penasaran
“hanya saja hyung seorhin dengan namja chingunya sudah lama tidak bertemu sejak keluarga Il Siwan memutuskan untuk pindah ke seoul. Dan meski pun keluarga siwon hyung pindah ke seoul tapi seorhion belum bisa bertemu dengan Il siwan. Karena seorhin tidak tahu pasti alamat il siwan. Tapi seorhin dan namja chingunya memiliki kalung yang sama. Dan hanya itu yang ku tahu cerita tentang namja yang disukai seorhin.”, ujar kyuhae panjang lebar
“temani aku keruang lukis sekarang juga kyuhae. Palli kyuhae!!!”, tegas siwan pada kyuhae
“mwoayo!!! Hyung, kenapa buru – buru sekali sebentar lagi seorhin pasti datang hyung”
“Sudahlah kyuhae jangan banyak tanya. Aku tidak akan melakukan kesalahan yang kedua kalinya hingga harus membuat seorhin menunggu lagi”
Kyuhae langsung menarik tangan siwan dengan kuat,”Hyung tolong katakan dengan jelas apa maksud dari kata – katamu barusan. Jangan membuatku kebingungan begini”
“Kyuhae kenapa kau tidak paham juga. Aku il siwan yang dimaksud seorhin”, jelas siwan
“Aish…. Hyung kau jangan main – main, yang benar saja hyung”
Dengan cepat siwan mengeluarkan sebuah kalung dari balik seragam sekolahnya.
“igo mok yang kau maksudkan kyuhae? Igosoyo????? Jawab kyuhae”
“Hyung apa kau benar – benar il siwan yang ditunggu seorhin?? Ommo kenapa aku bodoh sekali tidak pernah berpikir kalau kau il siwan yang di maksud seorhin. Ooo, hyung itu seorhin sudah datang”
“Seorhin ah…. Bogo tto bogoshipo. Chongmal bogoshipo,,, mianata, aku tidak pernah memberimu kabar selama ini”, jelas siwan sambil memeluk seorhin. Kyuhae yang melihat hal itu cukup kaget dibuatnya.
“Oppa aku tidak mau mendengar alasan apa pun itu darimu hingga kau tak pernah memberi kabar tentang dirimu sejak kepergian mu dari busan. Kau menyadari aku ada disini sangat membuatku senang sekali. Nega bogoshipo oppa. Chongmal….” jawab seorhin menangis bahagia dipelukan siwan.
Kyuhae hanya tersenyum bahagia melihat seorhin akhirnya menemukan nama yang selama ini dirindukannya. Meski sebenarnya dihatinya dia ingin seorhin bukan sebatas sahabat untuknya. Tapi dia tidak bisa merubah hati seorhin sedikit pun untuk bisa menerimanya sebagai namaja chingunya. Kyuhae merelakan seorhin dengan siwan karena dia tahu seorhin akan bahagia dengan siwan, dan dia lebih memilih orang yang akan selalu ada buat seorhin kapan pun seorhin membutuhkan dia. Tapi bukan jadi seorang namja chingu melainkan sebagi sahabat terbaik seorhin.
Akhirnya kyuhae dan siwan memutuskan untuk pergi bersama untuk menemani seorhin kerumah sakit untuk memastikan kesehatan seorhin baik – baik saja dan sudah sembuh total.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Siwan tampak sangat senang sekali dan dia tampak berpakaian yang cukup santai tapi tetap saja memperlihatkan bahwa dia monu – monu meoshjin. Sambil tersenyum siwan memandangi sebuket bunga mawar putih, yang membuatnya selalu mengingatkan dengan seorhin yeoja yang selalu dicintainya selama ini.
“Siwan oppa..”
Siwan tersentak mendengar suara yang baru saja memanggilnya. Karena dia kenal betul pemilik suara itu. Seorang yeoja yang selalu mengatakan kalau dia sangat mencintai siwan yang bukan lain juga juniornya di inha high school.
“Jionah… kenapa kamu ada disini??”, tanya siwan tetap pada sikap dinginnya yang seperti biasa setiap bicara dengan jionah
“Oppa kenapa harus seorhin? Kenapa oppa? Kau terlihat sangat bahagia sekali sejak kedekatanmu dengan seorhin” tanya jionah berusaha menahan air matanya.
“Karena seorhin adalah cinta ku yang tertinggal di busan. Yang tanpa ku sadari ternyata ada didekat ku selama ini. Dan karena cinta itulah aku menutup hatiku selama ini dengan semua yeoja yang aku kenal termasuk kau jionah. Jadi belajarlah untuk menerima bahwa apa yang kita mau tidak selalu bisa kita miliki”, jelas siwan yang langsung meninggalkan jionah tanpa menunggu jawaban apa pun dari jionah.
Seorhin gomawo sudah menungguku dengan cukup lama. Mianata karena aku seorang namja yang cukup bodoh hingga membuatnya merasakan luka yang cukup lama, desah siwan memandangi seorhin yang duduk berhadapan denganya.
Oppa gomawa karena telah mencintaiku sampai sekarang yang kembali ke sisiku, senyum seorhin dengan terus memandangi bunga mawar yang dibawakan siwan untuknya.
End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar