JE WON SARANGE
(Part II)
Character:
Siwon
Park Je Won
Donghae
Kyuhyun
Hechul
Yoona
___________________________________________________________________________________
“O, besok aku ingin ke botiq memeriksa semuanya dan
sekalian untuk melihat-lihat. Dan mungkin dalam waktu dekat aku akan sibuk
disana, oppa”
“arraesho”
“jaljayo Oppa”
“Jaljayo juga Dongseng ku”, balas siwon sambil
mengkecup kening Je won
***
“annyeonghaseyo,
hyung!!!!”, teriak donghae dengan gaya riangnya.
“agiyo!!!! Donghae-a
kenapa kau berisik sekali pagi-pagi begini. Ada apa kau datang pagi-pagi
begini?”
“ah, kau ini hyung
pura-pura tidak tahu atau tidak tahu beneran. Aku ingin ketemu dongsengmu yang
cantik itu”
“kau telat datangnya,
dia sudah berangkat pagi-pagi sekali ke botiqnya.”
“yahh, aku kesiangan
datang dong”, keluh donghae
“ya sangat kesiangan
sekali. Dasar kau, babo. O , apa kau sudah sarapan?”
“sudah hyung. Tapi
tumben hyung kesiangan.”
“aniyo. Kalau begitu
kita kekantor dulu lalu lanjut ke studio”
“oke hyung.”
***
“Annyonghaseyo….”,sapa
kyuhyun sambil mendorong pintu Botiq je won
“O, Oppa. Oppa sudah datang ternyata. Aku pikir oppa
masih lama akan datang. Wa jusyeoseo gamsahamnida oppa”
“ah aniyo. Apakah sudah ada pegawai yang bisa
membantumu di botiq? ”
“sudah ada oppa. Dari studio siwon oppa 3 orang. Aku
rasa itu cukup”,timpal jewon dengan tersenyum
“wonae, aku jarang sekali melihat senyummu sejak
kejadian dua tahun yang lalu.”
“Hmmm, oya oppa. Bisakah kau besok temani aku
mengurus kuliah ku disini oppa, ya dikampusmu saja. Aku tidak ingin kesulitan mencari
teman.”
“baiklah”
Terdengar ringtone dari ponsel kyuhyun. Kyuhyun
dengan segera menyambar ponselnya.
“Yoboseyo. Ada apa tumben menelpon ku?”
“ahk tidak aku hanya ingin mengajakmu minum bersama.
Kau lagi dinama?”, tanya siwon
“aku lagi diluar. Waktu makan siang bisa tidak?”
“baiklah. Aku akan menunggumu.”
***
“Yoboseyo. Bisakah kita bertemu di café dekat studio
rekaman ku?”
“O Kyuhyun. Ya sudah tidak masalah. Aku bersama
donghae akan segara kesana”
“Arraesho. Cepatlah aku ingin bertanya sesuatu
padamu.”
“O, oke bey.”, balas siwon dengan segera menutup
ponselnya.
“Donghae-a, ayo kita berangkat”
“ye, tapi hyung kenapa buru-buru sekali?”
“kita makan siang di café dekat studio rekamannya
kyuhyun”
“baiklah, aku ikut sajalah”
“itu lebih baik dari pada kau itu terus-terusan
bertanya”
***
“hyun-a, kau ingin
membicarakan apa?”, tanya siwon disela-sela makan siang mereka.
“Apa Wonae udah tahu
soal kerja sama produk baru perusahaanmu dengan haechul?”
“ani,,, aku belum
mengatakan apa pun padanya, bahkan soal yoona yang jadi salah satu model di
studio”
“kenapa tidak kita cari
cara untuk menyampaikannya kepada dongsengmu hyung?” tanya donghae mencoba ikut
membantu.
“masalahnya tak semudah
yang kamu bayangkan donghae-a”, balas kyuhyun
“hmmm, aku akan coba
menyampaikannya. Tapi, kamu tahu dari mana kalau wonae sudah kembali dari
paris?”
“wonae memberitahu ku
waktu dia tiba di Seoul. Aku tadi dari botiq wonae, karena itu aku terpikir
untuk menanyakan hal ini padamu. Yah kebetulan kamu mengajak bertemu.”
“Tadinya aku tidak
terpikir untuk membahasnya denganmu. Aku hanya ingin bertemu saja, karena kita
sudah lama tidak bertemu”
“Aku harap kamu bisa segera menyampaikannya. Jangan
sampai wonae tahu sendiri, karena itu akan lebih menyakitkan perasaannya.”
“Ne, aku harap aku menemukan jalan keluarnya. Awalnya
aku tidak terpikir kalau wonae akan kembali secepat ini. Aku pikir dia kan
menetap di paris beberapa tahun.”
“Siwon, harusnya kamu senang dongsengmu kembali,
setidaknya dia tidak terlalu lama dengan kesedihannya. Ya meskipun dia belum
bisa melupan seutuhnya”, jelas kyuhyun.
***
“Aku penasaran dengan wonae dongseng siwon hyung
itu. Kenapa aku tidak pernah bertemu dia setiap ke rumah siwon hyung ya?. Dan
sepertinya ada yang aneh antara kyuhyun hyung dengan wonae, kyuhyun sangat
peduli dan perhatian sekali tampaknya dengan wonae.”, pikir donghae. Donghae
terus sibuk memikirkan wonae dongseng siwon sambil menikmati milkshake
stroberrynya. Tanpa donghae sadari dia telah pernah bertemu dengan wonae pada
saat dia hamper saja tertabrak mobil beberapa waktu yang lalu. Dan tanpa dia
sadari juga dia sering berada di café dekat boutiq wonae. Disaat dia asyik
dengan milkshaeknya, tiba-tiba lonceng diatas pintu café itu berbunyi,
menandakan ada seseorang yang baru datang. Dia mencoba menoleh ke arah pintu,
donghae kaget bercampur senang melihat seseorang yang masuk ke dalam café. Ternyata
agasssi yang pernah menolongnya beberapa waktu yang lalu. “wah, si snow lady
datang kemari. Kebetulan sekali, ini kesempatanku menanyakan namanya.”, ujar
donghae dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.
“Boleh aku duduk disini, noona?”
“Terserah kau mau duduk dimana tidak ada yang
melarang”, jawab wonae asal tanpa memandang donghae
“Noona, gomawo telah menolongku waktu itu”
Wonae akhirnya mengalah dan memandang datar namja
yang duduk persis didepannya lalu menundukkan pandangannya kembali.
“Noona, jonun donghae imnida. Namamu siapa noona,
kenapa kau diam saja, padahal aku hanya ingin tahu namamu dan mengucapkan
terimaksih telah menolongku”, ujar donghae yang sedikit berpura-pura merasa
bersalah bertanya.
“Ya!!!. Kau ini hanya mengganggu orang saja. Nama ku
je won, puas kau sekarang. Dan kau sudah mengucakkan terimakasih beberapa kali,
jadi sekarang kau bisa pergi ke mejamu semula”, bentak Wonae seraya melotot
pada donghae.
“Je won. O,,, noona kenapa kau begitu gampang
marah?. Padahal kalau kau tidak marah kau terlihat cantik”, goda donghae.
“Bicaralah sendiri seperti orang gila. Kau membuat
selera makan ku hilang begitu saja”, balas wonae ketus sambil mengambil tasnya
dan pergi meninggalkan donghae yang masi terlihat bingung.
“Je won, nama yang indah. Aku semakin penasaran
dengannya. Dia kasar sekali, dan gampang marah. Pada hal kalau saja dia tidak
begitu dia kan terlihat lebih cantik. Aihss kenapa aku jadi memikirkan dia. Babohh!!!!”
***
“kenapa lama sekali pulangnya, wonae?”, tanya siwon
pada wonae yang sedari tadi duduk di ruang tamu menunggu dongseng satu-satunya.
“O, miane oppa sudah membuat oppa khawatir. Aku tadi
sibuk sekali memberesi boutiq”
“Lain kali berilah kabar pada ku, kalau kau akan
pulang malam begini. Aku khawatir kau kenapa-napa wonae. Araesho?”, jelas siwon
sambil memeluk wonae.
“miane oppa, lain kali aku tidak akan membuat oppa
khawatir lagi”
“Apakah kau sudah makan malam? Biar aku masakkan
sesuatu untukmu”
“andwae oppa. Aku sudah makan malam tadi. Aku ingin
langsung istirahat karena aku besok pagi-pagi akan bernagkat ke kampus mengurus
kuliah ku”
“Wonae, kau akan melanjutkan kuliahmu dimana?”
“Aku rencana menlanjutkannya di kampus kyuhyun oppa.
Kebetulan jurusannya juga ada disana”
“Wae?. Kan bisa di kampus yang lebih dekat lagi dari
sini jadi oppa juga bisa mengantar dan menjemputmu.”
“ani, oppa. Aku tidak ingin kesulitan mencari teman
dan beradaptasi. Kalau di kampus hyun oppa setidaknya sudah ada hyun oppa yang
aku kenal dan bisa membantuku nanti. Oppa, kau tak perlu repot-repot mengantar
dan menjemputku saat kuliah nanti. Kan, oppa juga sedang sibuk sekali dengan
peluncuran produk baru diperusahaan oppa. Aku bisa menyetir sendiri atau minta
tolong hyun oppa”
“miane wonae. Aku ini oppa yang jahat, aku malah
bekerja sama dengan mantan tunanganmu. Orang yang telah membuatmu begitu
menderita. Tapi dia juga sahabatku, dan semua itu juga bukan kesalahan haechul.
Ottokhae aku harus menyampaikannya padamu. Aku tidak ingin kau semakin sakit
saat kau tahu semuanya wonae”, bayang siwon dalam benaknya.
“Oppa!!. Oppa kenapa?. Apa oppa sakit, apa yang
sedang oppa pikirkan?”, tanya wonae yang bingung melihatnya oppanya termenung
sesaat.
“Ho-oh. Miane, gwenchana. Ya sudah kalau begitu
segeralah istirahat, besok pagi-pagi kau harus ke kampuskan?”
“Ne, oppa. Segeralah istirahat oppa, kelihatannya
oppa juga lelah sekali hari ini”
Je won segera
berlalu tanpa menunggu jawaban dari siwon, sedangkan siwon masih terdiam
ditempat duduknya.
***
Pagi ini je won sudah bersiap-siap untuk segera
berangkat ke kampus mengurus perkuliahannya. Tiba-tiba saja bell rumah
berbunyi, je won sempat mengabaikannya sesaat, namun bell itu tetap saja
berbunyi dan semakin diulang-ulang.
“Siapa ya pagi-pagi begini sudah datang?”, pikir je
won
“Wonae kenapa kau tidak melihat siapa yang datang,
sejak tadi ku dengar bell it uterus berbunyi”, ujar siwon sambil menuruni
tangga
“Aku pikir siapa yang akan datang pagi-pagi begini. Makanya
ku abaikan saja”, jawab je won sambil mengikuti oppanya yang sudah bergegas
membuka pintu
“ya sudah kalau begitu aku siapkan sarapan saja,
oppa sajalah yang membukanya”
“Ya!!!, kau ini pagi-pagi sudah rebut di depan rumah
orang. Kenapa datang pagi-pagi sekali?”
“Ah,,, miane siwon. Aku mau menjemput wonae untuk berangkat
bareng ke kampus. Kebetulan kami sudah janji untuk mengurus kuliahnya hari ini”,
jawab kyuhyun tersenyum.
“Oo, Guraeyo?. Kau membuatku terburu-buru saat mandi
tadi.”
“Miane, aku sudah membuatmu seperti itu. Tapi,
dimana wonae?, apa dia sudah selesai?”
“Sudah. Tapi, apa kau tidak ingin sarapan dulu?.”
Sebelum kyuhyun menjawab je won sudah muncul dengan
sepotong roti di tangannya sambil berjalan terburu-buru.
“Wonae, kau ini apa-apan sih?, kenapa tidak kau
habiskan saja dulu rotimu baru pergi.aihsss!!!”, kesal siwon yang melihat
tingkah dongsengnya seperti anak kecil. Sambil terus memeriksa tasnya je won berllau saja tanpa melihat oppanya
yang kebingungan melihat dia.
“Aku sudah janji dengan hyun oppa berangkat
pagi-pagi. Kalau aku sampai terlambat datang nanti dia lama menunggu”
“Babo!!!, siapa yang kau maksud wonae?. Aku sudah
ada disini kau mau kemana?”, balas kyuhyun sambil tertawa melihat tingkah je
won.
“O, oppa sejak kapan disini?. Kenapa aku tidak
melihatmu tadi?”
“jelas saja kau tidak melihatnya, kau saja berjalan
sambil menunduk sibuk dengan tas dan roti mu itu”, jawab siwon sambil menunjuk
roti yang masih dipegang je won.
“Kalau begitu kau tunggulah sebentar aku ingin
bicara dengan oppamu sebentar”
“kenapa kalian tidak bicara disini saja. Cepatlah
sedikit oppa, kau jangan mengambil alih hyun oppa terlalu lama. Karena aku
ingin segera menyelesaikan urusanku di kampus”
“Ne wonae!!. Kau selesaikan saja memakan rotimu itu”,
seru siwon sambil menuju ke ruang kerjanya bersama kyuhyun.
“Siwon, bagaimana?. Apa kau sudah mencoba
menyampaikannya?”, tanya kyuhyun.
“Hyun, aku tidak sanggup menyampaikannya. Aku tidak
sanggup kalau harus melihatnya menangis lagi, tersakiti bahkan tersiksa seperti
dulu.”
“Aku tau. Tapi, kita harus menyampaikannya. Dan
kalau bisa kaulah yang pertama memberi tahunya”
“Arraesho. Tolong jaga dia ya. Baru pagi ini aku
melihat dia seberisik itu sejak kembali dari paris”
“Ne, tenanglah. Aku akan selalu menjaganya. Baiklah,
kami berangkat dulu.”
***
Sesampai diparkiran
kampus je won terkagum-kagum melihat bangunan kampus kyuhyun. Tak bosan-bosan
dia terus melihat sekeliling kampus yang penuh dengan pohon bunga sakura yang
sudah mulai gugur menandakan akan datang musim dingin. Kyuhyun merasa bahagia
saat melihat wajah je won sedikit lebih bahagia dari hari-hari sebelumnya.
“Oppa, aku tak
menyangka kyung hae university ini ternyata lebih bagus dan indah didalamnya. Ternyata
jauh lebih indah dibanding terlihat dari luar”
“wonae kau ini dari
tadi ku perhatikan selalu memandangi sekeliling kampus ini. Apa kau tak sadar
kalau kau akan meneruskan kuliahmu disini juga”
“Araesho oppa. Oppa
dari tadi semua orang memerhatikan kita. Apa ada yang salah dengan aku atau
penampilanku aneh ya?”, tanya je won yang menjadi gugup saat semua mahasiswa
yang mereka lewati memandangi mereka terus.
“Kau ini lupa ya?. Aku
ini seorang super model, penyanyi juga pengusaha muda dan berjalan dengan
seorang desainer muda yang cukup terkenal di paris.”
“Ya!!! Oppa jangan
bercanda, aku serius ini.”
“Aku tidak bercanda.
Dan selain itu juga, mereka heran kenapa aku bisa datang ke kampus bersama
seorang gadis”
“memangnya kenapa kalau
berjalan dengan seorang gadis di kampus ini? Apa itu suatu kesalahaan?”, tanya
je won bingung.
“Bukan begitu wonae. Aku
selalu terlihat sendiri setiap datang ke kampus dan kemana-mana di sekitar
kampus aku tak pernah terlihat bersama orang lain”
“O, guraehyo”, balas je
won sambil manggut-manggut.
***
Setelah selasai pemotretan donghae langsung menuju
ke café yang kemaren di datanginya. Berharap bisa bertemu kembali dengan je
won, dia semakin yakin kalau dia benar – benar jatuh cinta dengan je won. Meski
setiap kali berjumpa je won selalu bersikap kasar padanya, tetapi dia tetap saj
memikirkan je won dan meyakinkan hatinya kalu dia telah jatuh cinta pad je won.
“Makan siang sudah hampir lewat kenapa je won tidak
terlihat juga ya? Apa dia tidak datang ya? Apa aku yang terlambat datang
akhirnya tidak bisa bertemu dengannya? Ya!!! Kenapa aku jadi sangat khawatir begini
dengannya”, batin donghae.
Berjam – jam donghae menunggu tapi tetap saja tidak
ada tanda – tanda je won akan datang ke café itu. Tiba – tiba ponselnya
berbunyi, donghae melihat layar ponselnya, terlihat nama seseorang yang cukup
dekat dikenalnya memanggilnya.
“Yoboseyo, hyung”, jawab donghae tak bersemangat
“Ya, baboh. Lama sekali kau mengangkat ponselmu,
hampir saja aku memakimu. Dimana kau sekarang?”
“Di flower café hyung. Memangnya ada apa? Bukankah
hari ini tidak ada pemotretan dan juga syuting. Bukankah hari ini jadwalku
banyak yang kosong hyung?”
“Kau ini kenapa? Jadi kalau aku menelponmu harus ada
jadwal begitu. Segeralah datang ke kantorku sekalian bawakan aku coffee hangat
yang paling enak dari café itu. Kebetulan ada yang ingin ku bicarakan denganmu”
“Hyung bisakanh nanti malam saja. Aku lagi tidak
bersemangat hari ini” jawab donghae setengah memohon.
“sejak kapan kau begitu dengan hyung mu ini. Sudahlah
jangan banyak alas an, segerahlah kemari aku menunggumu”, jawab siwon langsung
menutup telponnya tanpa menunggu jawaban dari dongahe
“ne, arraesho hyung. Kau memang paling bisa merayu
ku. Karena kau tahu aku paling tidak bisa menolakmu”, ujar donghae pada
ponselnya yang sudah mati
***
“Hyung ada apa kau
menyuruhku kemari? Apakah begitu penting sekali hingga kau memaksaku begitu”
“Soal model untuk
produk baru itu. Aku ingin kau yang jadi modelnya. Ottokhae?”
“Hyung bukannya hyun
hyung yang jadi modelnya?”
“Donghae-a!!! kau ini
kenapa tidak bersemangat sekali. Apa kau ada masalah atau sakit? Bicaralah pada
hyung mu ini”
“ani hyung. Jadi
ottokhae soal model produk baru mu itu hyung.”
“aku merubah konsepnya
sedikit, dan semua itu diperankan dua orang namja. Jadi aku ingin kau yang
menjadi pasangan hyun. Kami sudah membicarakannya.”
“Arraesho hyung. Hyung
apakah kau pernah mencintai seseornang yang belum terlalu begitu hyung kenal?”
“Pernah, memang kau
sedang jatuh cinta pada siapa? Kenapa kau tidak cerita?”
“ani hyung”, jawab
donghae singjat lalu meninggalkah siwon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar