[Clik It]

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Selasa, 11 September 2012

Je Won Sarange (II)


JE WON SARANGE


 (Part II)
Character:
Siwon
Park Je Won
Donghae
Kyuhyun
Hechul
Yoona

 ___________________________________________________________________________________


“O, besok aku ingin ke botiq memeriksa semuanya dan sekalian untuk melihat-lihat. Dan mungkin dalam waktu dekat aku akan sibuk disana, oppa”
“arraesho”
“jaljayo Oppa”
“Jaljayo juga Dongseng ku”, balas siwon sambil mengkecup kening Je won
***
“annyeonghaseyo, hyung!!!!”, teriak donghae dengan gaya riangnya.
“agiyo!!!! Donghae-a kenapa kau berisik sekali pagi-pagi begini. Ada apa kau datang pagi-pagi begini?”
“ah, kau ini hyung pura-pura tidak tahu atau tidak tahu beneran. Aku ingin ketemu dongsengmu yang cantik itu”
“kau telat datangnya, dia sudah berangkat pagi-pagi sekali ke botiqnya.”
“yahh, aku kesiangan datang dong”, keluh donghae
“ya sangat kesiangan sekali. Dasar kau, babo. O , apa kau sudah sarapan?”
“sudah hyung. Tapi tumben hyung kesiangan.”
“aniyo. Kalau begitu kita kekantor dulu lalu lanjut ke studio”
“oke hyung.”
***
 “Annyonghaseyo….”,sapa kyuhyun sambil mendorong pintu Botiq je won
“O, Oppa. Oppa sudah datang ternyata. Aku pikir oppa masih lama akan datang. Wa jusyeoseo gamsahamnida oppa”
“ah aniyo. Apakah sudah ada pegawai yang bisa membantumu di botiq? ”
“sudah ada oppa. Dari studio siwon oppa 3 orang. Aku rasa itu cukup”,timpal jewon dengan tersenyum
“wonae, aku jarang sekali melihat senyummu sejak kejadian dua tahun yang lalu.”
“Hmmm, oya oppa. Bisakah kau besok temani aku mengurus kuliah ku disini oppa, ya dikampusmu saja. Aku tidak ingin kesulitan mencari teman.”
“baiklah”
Terdengar ringtone dari ponsel kyuhyun. Kyuhyun dengan segera menyambar ponselnya.
“Yoboseyo. Ada apa tumben menelpon ku?”
“ahk tidak aku hanya ingin mengajakmu minum bersama. Kau lagi dinama?”, tanya siwon
“aku lagi diluar. Waktu makan siang bisa tidak?”
“baiklah. Aku akan menunggumu.”
***
“Yoboseyo. Bisakah kita bertemu di café dekat studio rekaman ku?”
“O Kyuhyun. Ya sudah tidak masalah. Aku bersama donghae akan segara kesana”
“Arraesho. Cepatlah aku ingin bertanya sesuatu padamu.”
“O, oke bey.”, balas siwon dengan segera menutup ponselnya.
“Donghae-a, ayo kita berangkat”
“ye, tapi hyung kenapa buru-buru sekali?”
“kita makan siang di café dekat studio rekamannya kyuhyun”
“baiklah, aku ikut sajalah”
“itu lebih baik dari pada kau itu terus-terusan bertanya”
***
“hyun-a, kau ingin membicarakan apa?”, tanya siwon disela-sela makan siang mereka.
“Apa Wonae udah tahu soal kerja sama produk baru perusahaanmu dengan haechul?”
“ani,,, aku belum mengatakan apa pun padanya, bahkan soal yoona yang jadi salah satu model di studio”
“kenapa tidak kita cari cara untuk menyampaikannya kepada dongsengmu hyung?” tanya donghae mencoba ikut membantu.
“masalahnya tak semudah yang kamu bayangkan donghae-a”, balas kyuhyun
“hmmm, aku akan coba menyampaikannya. Tapi, kamu tahu dari mana kalau wonae sudah kembali dari paris?”
“wonae memberitahu ku waktu dia tiba di Seoul. Aku tadi dari botiq wonae, karena itu aku terpikir untuk menanyakan hal ini padamu. Yah kebetulan kamu mengajak bertemu.”
“Tadinya aku tidak terpikir untuk membahasnya denganmu. Aku hanya ingin bertemu saja, karena kita sudah lama tidak bertemu”
“Aku harap kamu bisa segera menyampaikannya. Jangan sampai wonae tahu sendiri, karena itu akan lebih menyakitkan perasaannya.”
“Ne, aku harap aku menemukan jalan keluarnya. Awalnya aku tidak terpikir kalau wonae akan kembali secepat ini. Aku pikir dia kan menetap di paris beberapa tahun.”
“Siwon, harusnya kamu senang dongsengmu kembali, setidaknya dia tidak terlalu lama dengan kesedihannya. Ya meskipun dia belum bisa melupan seutuhnya”, jelas kyuhyun.
***
“Aku penasaran dengan wonae dongseng siwon hyung itu. Kenapa aku tidak pernah bertemu dia setiap ke rumah siwon hyung ya?. Dan sepertinya ada yang aneh antara kyuhyun hyung dengan wonae, kyuhyun sangat peduli dan perhatian sekali tampaknya dengan wonae.”, pikir donghae. Donghae terus sibuk memikirkan wonae dongseng siwon sambil menikmati milkshake stroberrynya. Tanpa donghae sadari dia telah pernah bertemu dengan wonae pada saat dia hamper saja tertabrak mobil beberapa waktu yang lalu. Dan tanpa dia sadari juga dia sering berada di café dekat boutiq wonae. Disaat dia asyik dengan milkshaeknya, tiba-tiba lonceng diatas pintu café itu berbunyi, menandakan ada seseorang yang baru datang. Dia mencoba menoleh ke arah pintu, donghae kaget bercampur senang melihat seseorang yang masuk ke dalam café. Ternyata agasssi yang pernah menolongnya beberapa waktu yang lalu. “wah, si snow lady datang kemari. Kebetulan sekali, ini kesempatanku menanyakan namanya.”, ujar donghae dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.
“Boleh aku duduk disini, noona?”
“Terserah kau mau duduk dimana tidak ada yang melarang”, jawab wonae asal tanpa memandang donghae
“Noona, gomawo telah menolongku waktu itu”
Wonae akhirnya mengalah dan memandang datar namja yang duduk persis didepannya lalu menundukkan pandangannya kembali.
“Noona, jonun donghae imnida. Namamu siapa noona, kenapa kau diam saja, padahal aku hanya ingin tahu namamu dan mengucapkan terimaksih telah menolongku”, ujar donghae yang sedikit berpura-pura merasa bersalah bertanya.
“Ya!!!. Kau ini hanya mengganggu orang saja. Nama ku je won, puas kau sekarang. Dan kau sudah mengucakkan terimakasih beberapa kali, jadi sekarang kau bisa pergi ke mejamu semula”, bentak Wonae seraya melotot pada donghae.
“Je won. O,,, noona kenapa kau begitu gampang marah?. Padahal kalau kau tidak marah kau terlihat cantik”, goda donghae.
“Bicaralah sendiri seperti orang gila. Kau membuat selera makan ku hilang begitu saja”, balas wonae ketus sambil mengambil tasnya dan pergi meninggalkan donghae yang masi terlihat bingung.
“Je won, nama yang indah. Aku semakin penasaran dengannya. Dia kasar sekali, dan gampang marah. Pada hal kalau saja dia tidak begitu dia kan terlihat lebih cantik. Aihss kenapa aku jadi memikirkan dia. Babohh!!!!”
***
“kenapa lama sekali pulangnya, wonae?”, tanya siwon pada wonae yang sedari tadi duduk di ruang tamu menunggu dongseng satu-satunya.
“O, miane oppa sudah membuat oppa khawatir. Aku tadi sibuk sekali memberesi boutiq”
“Lain kali berilah kabar pada ku, kalau kau akan pulang malam begini. Aku khawatir kau kenapa-napa wonae. Araesho?”, jelas siwon sambil memeluk wonae.
“miane oppa, lain kali aku tidak akan membuat oppa khawatir lagi”
“Apakah kau sudah makan malam? Biar aku masakkan sesuatu untukmu”
“andwae oppa. Aku sudah makan malam tadi. Aku ingin langsung istirahat karena aku besok pagi-pagi akan bernagkat ke kampus mengurus kuliah ku”
“Wonae, kau akan melanjutkan kuliahmu dimana?”
“Aku rencana menlanjutkannya di kampus kyuhyun oppa. Kebetulan jurusannya juga ada disana”
“Wae?. Kan bisa di kampus yang lebih dekat lagi dari sini jadi oppa juga bisa mengantar dan menjemputmu.”
“ani, oppa. Aku tidak ingin kesulitan mencari teman dan beradaptasi. Kalau di kampus hyun oppa setidaknya sudah ada hyun oppa yang aku kenal dan bisa membantuku nanti. Oppa, kau tak perlu repot-repot mengantar dan menjemputku saat kuliah nanti. Kan, oppa juga sedang sibuk sekali dengan peluncuran produk baru diperusahaan oppa. Aku bisa menyetir sendiri atau minta tolong hyun oppa”

“miane wonae. Aku ini oppa yang jahat, aku malah bekerja sama dengan mantan tunanganmu. Orang yang telah membuatmu begitu menderita. Tapi dia juga sahabatku, dan semua itu juga bukan kesalahan haechul. Ottokhae aku harus menyampaikannya padamu. Aku tidak ingin kau semakin sakit saat kau tahu semuanya wonae”, bayang siwon dalam benaknya.
“Oppa!!. Oppa kenapa?. Apa oppa sakit, apa yang sedang oppa pikirkan?”, tanya wonae yang bingung melihatnya oppanya termenung sesaat.
“Ho-oh. Miane, gwenchana. Ya sudah kalau begitu segeralah istirahat, besok pagi-pagi kau harus ke kampuskan?”
“Ne, oppa. Segeralah istirahat oppa, kelihatannya oppa juga lelah sekali hari ini”
 Je won segera berlalu tanpa menunggu jawaban dari siwon, sedangkan siwon masih terdiam ditempat duduknya.
***
Pagi ini je won sudah bersiap-siap untuk segera berangkat ke kampus mengurus perkuliahannya. Tiba-tiba saja bell rumah berbunyi, je won sempat mengabaikannya sesaat, namun bell itu tetap saja berbunyi dan semakin diulang-ulang.
“Siapa ya pagi-pagi begini sudah datang?”, pikir je won
“Wonae kenapa kau tidak melihat siapa yang datang, sejak tadi ku dengar bell it uterus berbunyi”, ujar siwon sambil menuruni tangga
“Aku pikir siapa yang akan datang pagi-pagi begini. Makanya ku abaikan saja”, jawab je won sambil mengikuti oppanya yang sudah bergegas membuka pintu
“ya sudah kalau begitu aku siapkan sarapan saja, oppa sajalah yang membukanya”
“Ya!!!, kau ini pagi-pagi sudah rebut di depan rumah orang. Kenapa datang pagi-pagi sekali?”
“Ah,,, miane siwon. Aku mau menjemput wonae untuk berangkat bareng ke kampus. Kebetulan kami sudah janji untuk mengurus kuliahnya hari ini”, jawab kyuhyun tersenyum.
“Oo, Guraeyo?. Kau membuatku terburu-buru saat mandi tadi.”
“Miane, aku sudah membuatmu seperti itu. Tapi, dimana wonae?, apa dia sudah selesai?”
“Sudah. Tapi, apa kau tidak ingin sarapan dulu?.”
Sebelum kyuhyun menjawab je won sudah muncul dengan sepotong roti di tangannya sambil berjalan terburu-buru.
“Wonae, kau ini apa-apan sih?, kenapa tidak kau habiskan saja dulu rotimu baru pergi.aihsss!!!”, kesal siwon yang melihat tingkah dongsengnya seperti anak kecil. Sambil terus memeriksa tasnya  je won berllau saja tanpa melihat oppanya yang kebingungan melihat dia.
“Aku sudah janji dengan hyun oppa berangkat pagi-pagi. Kalau aku sampai terlambat datang nanti dia lama menunggu”
“Babo!!!, siapa yang kau maksud wonae?. Aku sudah ada disini kau mau kemana?”, balas kyuhyun sambil tertawa melihat tingkah je won.
“O, oppa sejak kapan disini?. Kenapa aku tidak melihatmu tadi?”
“jelas saja kau tidak melihatnya, kau saja berjalan sambil menunduk sibuk dengan tas dan roti mu itu”, jawab siwon sambil menunjuk roti yang masih dipegang je won.
“Kalau begitu kau tunggulah sebentar aku ingin bicara dengan oppamu sebentar”
“kenapa kalian tidak bicara disini saja. Cepatlah sedikit oppa, kau jangan mengambil alih hyun oppa terlalu lama. Karena aku ingin segera menyelesaikan urusanku di kampus”
“Ne wonae!!. Kau selesaikan saja memakan rotimu itu”, seru siwon sambil menuju ke ruang kerjanya bersama kyuhyun.
“Siwon, bagaimana?. Apa kau sudah mencoba menyampaikannya?”, tanya kyuhyun.
“Hyun, aku tidak sanggup menyampaikannya. Aku tidak sanggup kalau harus melihatnya menangis lagi, tersakiti bahkan tersiksa seperti dulu.”
“Aku tau. Tapi, kita harus menyampaikannya. Dan kalau bisa kaulah yang pertama memberi tahunya”
“Arraesho. Tolong jaga dia ya. Baru pagi ini aku melihat dia seberisik itu sejak kembali dari paris”
“Ne, tenanglah. Aku akan selalu menjaganya. Baiklah, kami berangkat dulu.”
***
Sesampai diparkiran kampus je won terkagum-kagum melihat bangunan kampus kyuhyun. Tak bosan-bosan dia terus melihat sekeliling kampus yang penuh dengan pohon bunga sakura yang sudah mulai gugur menandakan akan datang musim dingin. Kyuhyun merasa bahagia saat melihat wajah je won sedikit lebih bahagia dari hari-hari sebelumnya.
“Oppa, aku tak menyangka kyung hae university ini ternyata lebih bagus dan indah didalamnya. Ternyata jauh lebih indah dibanding terlihat dari luar”
“wonae kau ini dari tadi ku perhatikan selalu memandangi sekeliling kampus ini. Apa kau tak sadar kalau kau akan meneruskan kuliahmu disini juga”
“Araesho oppa. Oppa dari tadi semua orang memerhatikan kita. Apa ada yang salah dengan aku atau penampilanku aneh ya?”, tanya je won yang menjadi gugup saat semua mahasiswa yang mereka lewati memandangi mereka terus.
“Kau ini lupa ya?. Aku ini seorang super model, penyanyi juga pengusaha muda dan berjalan dengan seorang desainer muda yang cukup terkenal di paris.”
“Ya!!! Oppa jangan bercanda, aku serius ini.”
“Aku tidak bercanda. Dan selain itu juga, mereka heran kenapa aku bisa datang ke kampus bersama seorang gadis”
“memangnya kenapa kalau berjalan dengan seorang gadis di kampus ini? Apa itu suatu kesalahaan?”, tanya je won bingung.
“Bukan begitu wonae. Aku selalu terlihat sendiri setiap datang ke kampus dan kemana-mana di sekitar kampus aku tak pernah terlihat bersama orang lain”
“O, guraehyo”, balas je won sambil manggut-manggut.
***
Setelah selasai pemotretan donghae langsung menuju ke café yang kemaren di datanginya. Berharap bisa bertemu kembali dengan je won, dia semakin yakin kalau dia benar – benar jatuh cinta dengan je won. Meski setiap kali berjumpa je won selalu bersikap kasar padanya, tetapi dia tetap saj memikirkan je won dan meyakinkan hatinya kalu dia telah jatuh cinta pad je won.
“Makan siang sudah hampir lewat kenapa je won tidak terlihat juga ya? Apa dia tidak datang ya? Apa aku yang terlambat datang akhirnya tidak bisa bertemu dengannya? Ya!!! Kenapa aku jadi sangat khawatir begini dengannya”, batin donghae.
Berjam – jam donghae menunggu tapi tetap saja tidak ada tanda – tanda je won akan datang ke café itu. Tiba – tiba ponselnya berbunyi, donghae melihat layar ponselnya, terlihat nama seseorang yang cukup dekat dikenalnya memanggilnya.
“Yoboseyo, hyung”, jawab donghae tak bersemangat
“Ya, baboh. Lama sekali kau mengangkat ponselmu, hampir saja aku memakimu. Dimana kau sekarang?”
“Di flower café hyung. Memangnya ada apa? Bukankah hari ini tidak ada pemotretan dan juga syuting. Bukankah hari ini jadwalku banyak yang kosong hyung?”
“Kau ini kenapa? Jadi kalau aku menelponmu harus ada jadwal begitu. Segeralah datang ke kantorku sekalian bawakan aku coffee hangat yang paling enak dari café itu. Kebetulan ada yang ingin ku bicarakan denganmu”
“Hyung bisakanh nanti malam saja. Aku lagi tidak bersemangat hari ini” jawab donghae setengah memohon.
“sejak kapan kau begitu dengan hyung mu ini. Sudahlah jangan banyak alas an, segerahlah kemari aku menunggumu”, jawab siwon langsung menutup telponnya tanpa menunggu jawaban dari dongahe
“ne, arraesho hyung. Kau memang paling bisa merayu ku. Karena kau tahu aku paling tidak bisa menolakmu”, ujar donghae pada ponselnya yang sudah mati
***
“Hyung ada apa kau menyuruhku kemari? Apakah begitu penting sekali hingga kau memaksaku begitu”
“Soal model untuk produk baru itu. Aku ingin kau yang jadi modelnya. Ottokhae?”
“Hyung bukannya hyun hyung yang jadi modelnya?”
“Donghae-a!!! kau ini kenapa tidak bersemangat sekali. Apa kau ada masalah atau sakit? Bicaralah pada hyung mu ini”
“ani hyung. Jadi ottokhae soal model produk baru mu itu hyung.”
“aku merubah konsepnya sedikit, dan semua itu diperankan dua orang namja. Jadi aku ingin kau yang menjadi pasangan hyun. Kami sudah membicarakannya.”
“Arraesho hyung. Hyung apakah kau pernah mencintai seseornang yang belum terlalu begitu hyung kenal?”
“Pernah, memang kau sedang jatuh cinta pada siapa? Kenapa kau tidak cerita?”
“ani hyung”, jawab donghae singjat lalu meninggalkah siwon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar